Prokal.co, BALIKPAPAN-Pemkot Balikpapan mulai menyeriusi desalinasi air payau untuk mencukupi kebutuhan air baku bagi masyarakat Kota Beriman.
Direktur Utama Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) Yudi Saharuddin mengatakan, sebagai langkah awal pabrik desalinasi air payau akan dimulai dengan memanfaatkan air payau dari Sungai Somber, Kecamatan Balikpapan Barat.
Proyek yang diperkirakan menelan anggaran Rp 50 miliar-Rp 60 miliar ini ditargetkan dapat segera dimulai tahun ini dan diproyeksikan tuntas pada 2025 mendatang.
“Desalinasi di Balikpapan Barat nanti ditargetkan mampu memproduksi air dengan kapasitas hingga 120 liter per detik,” ungkap Saharuddin.
Kepala Bappeda Litbang Murni menambahkan, desalinasi air payau memang menjadi prioritas utama sembari menanti tuntasnya proyek SPAM Regional Intake Sungai Mahakam dan Bendungan Sepaku Semoi hingga pembangunan Embung Aji Raden.
Murni juga menegaskan, Pemkot Balikpapan sudah menghitung secara detail soal keperluan anggaran, jangkauan layanan, proses pengambilan air, pengolahan hingga distribusi air hasil desalinasi.
“Bahkan kita sudah menghitung berapa harga jual air hasil desalinasi ini. Harganya tidak berbeda dengan harga air yang kita jual saat ini,” kata Murni.
Terkait sistem pengadaan, Murni menyebut pembangunan unit desalinasi nanti akan dilakukan oleh PTMB yang lebih fleksibel. Dengan asumsi waktu pengadaan dan pembangunan sekitar 7 bulan.
Untuk keperluan lahan, dia menyebut Pemkot Balikpapan akan menggunakan lahan IPA Kampung Baru Ujung. "Jadi lahan tidak jadi masalah dalam proyek ini (desalinasi)," kata dia.
Kepala BKAD Agus Budi Prasetyo mengatakan proses pembangunan unit desalinasi ini tidak memerlukan sounding market. Dia menegaskan nantinya air hasil desalinasi bukan digunakan untuk segmen tertentu.
“Artinya air ini akan dimanfaatkan seluruh masyarakat, jadi tidak perlu ada sounding market,” ungkap Agus.
Dia menambahkan, desalinasi menjadi opsi paling dekat di samping meneruskan proyek pembangunan Embung Aji Raden di Balikpapan Timur maupun opsi lain.
Nantinya, air hasil desalinasi akan digunakan sepenuhnya untuk keperluan di seluruh wilayah Balikpapan Barat bahkan sebagian Tengah (Balikpapan Tengah).
“Sehingga pasokan air yang sebelumnya berasal dari IPAM KM 12 maupun KM 8 bisa dialihkan ke kawasan Balikpapan Kota,” beber Agus.