Prokal.co, UJOH BILANG – Pasca banjir menyisakan lingkungan kurang bersahabat, genangan dan lumpur kotor kerap ditemui di lingkungan bekas terendam. Keluhan penyakit ikutan mulai bermunculan Masyarakat Mahakam Ulu di Kecamatan Long Bagun mulai mengeluhkan dampaknya.
Hingga kini ada 10 penyakit dengan jumlah kasus tertinggi yang tersebar di Kecamatan Long Bagun, daerah yang terbanyak korban terdampak banjir. Terdiri dari Dermatitis 202, ISPA 191, Myalgia 189, Hipertensi 68, Vulnus 65, Febris 56, Dyspepsia 52, Alergi 51, Diare 40, Cephalgia 21.
Kadiskes dan P2KB dr Petronela Tugan menyatakan, keluhan penyakit kulit menjadi terbanyak pasca banjir seperti biasa, diiringi dengan diare.
Penyakit dua tersebut menjadi umum lantaran kondisi lingkungan kurang mendukung, serta masyarakat kali ini terus bergotong royong membuang sampah sisa banjir. Akan tetapi jumlah kasus tentunya lebih banyak dari yang dicatat.
Baca Juga: Pertalite di Kubar Tembus Rp 15 Ribu
“Kita catat dari laporan Puskesmas saja, jadi kemungkinan angkanya lebih tinggai. Hanya saja tidak terdata karena banyak yang datang ke apotek saja,” terangnya saat ditemui di Kantor Dinkes P2KB, Sabtu (1/6) kemarin.
Untuk itu dirinya, telah membentuk tim keliling yang membantu keluhan warga dengan membagikan abate, vitamin, salep dan oralit serta vitamin.
“Kita sebar tim ini untuk bagi paket kesehatan supaya bisa melakukan upaya pertolongan dini seperti oralit, untuk diare dan juga salep, untuk gatal-gatal,” ucapnya.
Selain itu timnya juga ikut serta membagikan abate kepada masyarakat, gunanya untuk mematikan jentik nyamuk yang hidup di genangan air sekitar rumah. Kondisi genangan tersebut bisa menyulut kenaikan kasus DBD saat ini. Tak lupa juga dirinya juga memerintahkan untuk memfogging lingkungan bekas banjir untuk memusnahkan nyamuk dewasa.
Tugan juga menyebut bahwa saat ini tim survaillence nya terus memantau keadaan epidemi di masyarakat agar tidak terjadi penyebaran yang luas ketika ada kasus DBD muncul. “Ini kita khawatirkan, jumlah kasus DBD naik. Padahal sebelumnya kita sudah zero kasus DBD, mudahan dengan upaya ini bisa ditekan kembali,” tutupnya. (*/sya)