BONTANG - Tahap kedua penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMK bakal berakhir pada 26 Juni mendatang. Belum semua kompetensi keahlian yang kuotanya terpenuhi. Kepala SMK 1 Kasman Purba mengatakan mengacu PPDB tiap tahunnya memang ada jurusan yang animo pendaftarnya tinggi. “Biasanya yang seperti itu digemari masyarakat,” kata Kasman.
Khusus di SMK 1 kompetensi keahlian seperti farmasi dan rekayasa perangkat lunak itu umumnya diisi oleh pendaftar perempuan. Sementara pendaftar laki-laki justru memilih instalasi tenaga listrik, permesinan. Khusus kimia industri dan analis biasanya juga diisi dengan nilai ambang batas tinggi.
“Jurusan itu (kimia industri dan analis) pendaftar sudah yakin kemampuan dirinya secara intelektual. Biasanya kalau kimia industry didominasi laki-laki, sedangkan analis perempuan,” ucapnya.
Sementara kompetensi keahlian seperti teknik pendinginan dan tata udara justru hari terakhir kuotanya terpenuhi. Ketika pendaftar sudah terlempar dari beberapa pilihan sebelumnya. “Kalau sudah terlempar biasanya pilih ke situ. Masyarakat sendiri yang melakukan pemetaan,” tutur dia.
Kali ini, kuota jalur reguler di SMK 1 yakni 272. Namun baru terisi 222. Artinya ada 50 kuota yang masih bisa diperebutkan. Dari kuota sisa itu, teknik pendidingan dan tata udara yang masih memiliki slot paling banyak. Setiap pendaftar pun diberi pilihan lima kompetensi keahlian. Khusus pilihan pertama akan mendapatkan tambahan nilai 100. Tetapi ketika tersisih sistem akan mengalihkan ke pilihan kedua. Namun demikian tambahan poin tersebut tidak berlaku. Pilihan kompetensi keahlian ini bisa dalam satu sekolah atau lintas. “Pergeseran masih bisa terjadi sampai dengan penutupan PPDB,” sebutnya.
Pihak sekolah pun meminta agar calon siswa ikut bersama orangtua saat mendaftar. Pasalnya dijumpai saban tahunnya ada kompetensi keahlian yang bukan pilihan pendaftar, melainkan dari orangtua. “Kami menghindari jika terpilih di satu jurusan tetapi anak itu tidak suka. Tetapi ada juga yang hanya pilih satu jurusan. Namun setelah dijelaskan akhirnya memilih pilihan jurusan lainnya,” pungkasnya. (ak/rdh)