Prokal.co, BALIKPAPAN- Kabar gembira bagi warga Balikpapan Tengah! Impian untuk mendapatkan akses pendidikan berkualitas semakin dekat dengan dimulainya pembangunan SMP baru di wilayah tersebut bulan depan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan memastikan proyek pembangunan ini akan segera dilaksanakan setelah proses lelang telah menemukan pemenangnya.
"Proses lelang sudah selesai dan pemenangnya telah ditetapkan. Tinggal menunggu dimulainya pembangunan," ungkap Kepala Disdikbud Balikpapan, Irvan Taufik, saat diwawancarai wartawan, Selasa (25/6/2024).
Lebih lanjut, Irvan menjelaskan bahwa koordinasi dengan pihak pemenang lelang telah dilakukan dan mereka siap untuk segera memulai pengerjaan.
"Kontraktor akan segera melakukan persiapan awal, seperti pemerataan tanah di lokasi pembangunan yang berada di sekitar Lapangan Tenis Manuntung," terangnya.
Sekolah baru ini nantinya akan memiliki 24 ruang belajar (rombel). Pembangunannya menjadi bukti komitmen Pemkot Balikpapan dalam menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh warganya.
"Pembangunan sekolah, khususnya SMP Negeri, menjadi prioritas utama bagi kami. Hal ini untuk mengatasi kesenjangan antara jumlah SD dan SMP yang ada," jelas Irvan.
Ketersediaan sekolah yang belum seimbang dengan jumlah siswa kerap menjadi permasalahan di Balikpapan, terutama saat Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB).
"Dengan adanya sekolah baru ini, diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut dan memberikan kesempatan belajar yang lebih luas bagi anak-anak di Balikpapan Tengah," pungkas Irvan.
Sedangkan untuk anggaran pembangunan sekolah SMP Balikpapan Tengah kurang lebih mencapai Rp 28 miliar.
Proyek pembangunan sekolah, terutama untuk sekolah SMPN saat ini menjadi hal mendasar yang harus dilakukan oleh Pemkot Balikpapan, guna memberikan akses layanan pendidikan.
Penambahan jumlah sekolah menjadi solusi bagi Pemerintah kota Balikpapan dalam mengatasi ketersediaan sekolah yang jumlahnya tidak berbanding lurus antara SD dan SMP.
“Ketersediaan sekolah yang tidak berbanding lurus menjadi problem setiap tahun bagi Pemkot Balikpapan, terutama menjelang Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) dari SD ke SMP,” katanya.