• Senin, 22 Desember 2025

Kecanduan HP-Medsos, Perlu Tindakan Sebelum Terlambat

Photo Author
- Kamis, 27 Juni 2024 | 18:00 WIB
Andi Asri
Andi Asri

 

 

PENAJAM-Kecanduan pemakaian perangkat seluler handphone (HP, telepon genggam) dan media sosial (medsos) di Indonesia, termasuk di Penajam Paser Utara (PPU) sangat tinggi. Kecanduan ini akhirnya berdampak pada kebergantungan (adiksi), dan hal itu merupakan gangguan psikiatri.

Dokter psikiatri Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) PPU, dr Andi Asri Arief, SpKj mengatakan, agar tak terlanjur parah sebaiknya dilakukan tindakan sebelum terlambat, karena dapat mengganggu kepribadian pecandu.

Baca Juga: Perkuat Strategi Komunikasi Pemerintah, Diskominfo Kaltim Gelar Workshop Manajemen Krisis

“Seseorang yang mengalami kebergantungan tentu saja akan kehilangan produktivitasnya. Seseorang yang mengalami adiksi main HP, di antaranya, untuk bermain media sosial (medsos)  akan menggunakan hampir seluruh waktunya untuk main HP dan akan mengalami withdrawal (menarik diri dari lingkungan) jika kebiasaan itu dihentikan. Pada fase withdrawal ini seseorang akan mengalami keluhan jadi pemarah, gelisah, cemas, sulit tidur,” kata dr Andi Asri Arief, SpKj, dokter psikiatri Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung (RAPB) PPU, Minggu (23/6).

Dia mengatakan, apabila berbicara tentang dampak kecanduan main HP ini bisa merusak kepada kesehatan mental. “Tentu saja sangat besar karena bisa menyebabkan gangguan psikiatri lainnya yang membuat seseorang kehilangan produktivitasnya. Pernah ada kasus dirawat di rumah sakit di Samarinda karena kebergantungan HP. Gangguan psikiatri yang kemunginan muncul bisa depresi, gangguan cemas, gangguan tidur,” ujarnya.

Secara nasional, Indonesia merupakan negara dengan kebergantungan internet, khususnya medsos, tertinggi di dunia. Ada kekhawatiran bahwa hal ini  dapat membahayakan kesehatan mental anak-anak dan remaja pada khususnya. Para pakar di Indonesia, sepakat bahwa bahaya medsos perlu ditanggapi  lebih serius oleh pemerintah dan pemangku kepentingan.

Berdasarkan data  State of Mobile 2024 yang dipublikasikan oleh Data.AI, rata-rata masyarakat Indonesia akan menghabiskan  6,05 jam per hari di  perangkat seluler seperti ponsel dan tablet pada 2023. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan masa penggunaan perangkat seluler terlama.

Kekhawatiran terhadap dampak negatif medsos semakin sering terjadi akhir-akhir ini. Medsos  dituding  menyebabkan kecanduan  bahkan berdampak buruk pada kesehatan mental penggunanya, utamanya melalui piranti HP. Meski demikian, lanjut Andi Asri Arief, bergantung pula pada pemakai HP agar lebih mampu mengendalikan diri dalam hal durasi pemakaian teknologi digital itu dengan baik. “Jangan sampai menimbulkan kecanduan,” tuturnya. (far)

 

ARI ARIEF

[email protected]

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Rekomendasi

Terkini

X