PROKAL.CO, TANJUNG REDEB - Pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Berau masih banyak yang terkendala pemasaran dan kemasan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyarankan pelaku usaha untuk mulai intervensi ekonomi secara digital melalui sosial media.
Dikatakannya, agar produk UMKM lebih dikenal masyarakat harus mulai intervensi ekonomi digital.
Saat ini merupakan era ekonomi digital. Dirinya menilai produk UMKM di Berau sudah mulai masuk pemasaran secara digital dan sudah memiliki beberapa akun sosial media, seperti Instagram.
Ke depan masih harus ditingkatkan lagi dengan merambah ke Tiktok dan YouTube yang saat ini trennya terus naik.
"Ketika sudah memiliki akun sosial media perlu didukung dengan membuat konten yang menarik. Nanti akan kita fasilitasi dengan pelatihan-pelatihan," jelasnya.
Di sela perjalanannya menuju Kecamatan Tanjung Redeb selepas melakukan kunjungan kerja dari pesisir Berau, diungkapkan dirinya sempat mencoba keripik pisang dan beberapa produk kuliner lainnya.
Sandiaga menilai bahwa kemasan produk sudah lumayan bagus meskipun masih perlu ditingkatkan lagi.
Pihaknya juga memiliki program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), yang menjadikan kreasi bukan hanya sebatas mimpi tapi bukti nyata untuk ikut membangun negeri dan tentunya menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat.
"Kami memiliki program AKI. Karena konten is king tapi packaging is queen. Kalau bergabung menjadi kingdom. Kerajaan itu bisa berkelanjutan kalau kita gabungkan antara isi dan packaging," jelasnya.
Ia meminta bupati Berau untuk memfasilitasi para pelaku UMKM di Berau untuk diberikan peningkatan kemampuan dalam mengemas produk.
Bahkan dalam pelatihan tersebut bisa bekerja sama dengan dunia usaha.
"Nanti silakan bupati Berau dapat memfasilitasi pelaku usaha dalam pelatihan itu," ucapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Koperasi dan UMKM, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Hidayat Sorang, mengakui bahwa salah satu kendala para pelaku UMKM di Berau adalah pemasaran dan kemasan yang kurang.
Sementara ini pihaknya memiliki rencana untuk menggunakan lantai dasar gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau sebagai sentra UMKM.
Sembari menunggu gedung baru tersebut rampung, pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa hotel dan retail modern untuk memasarkan produk UMKM.
"Itu juga sesuai dengan keinginan anggota DPRD untuk bekerja sama dengan hotel," bebernya nn
Dari segi teknis, pihaknya kerap memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM di Berau.
Baik itu pelatihan pembuatan kemasan, peningkatan keterampilan dan sebagainya.
Salah satunya yang saat ini sedang berjalan, yaitu pelatihan tata boga khusus produk ikan di Kampung Tanjung Batu hingga 6 Juli mendatang.
"Kalau dari segi teknis, Insyaallah kami selalu menyalurkan bantuan. Baik sumbernya dari daerah atau pemerintah pusat," terangnya. (*/aja/far)