Hujan gerimis iringi jalan pulang rombongan Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun, usai menghadiri pesta HUT ke 50 di Kampung Long Hubung menuju Kampung Ujoh Bilang, Minggu (7/7).
Sudah sering pria paruh baya itu menjajal jalan darat, tak hanya ingin berkesempatan singgah di rumah keluarga. Dirinya bersikeras untuk mengawasi pelaksanaan pembangunan jalan Poros yang sudah lama dinanti masyarakat perbatasan.
Dalam perjalanan itu, tak jarang bertemu kendaraan yang payah kewalahan dengan medan licin berlumpur itu, baik roda empat apalagi roda dua. Mangkir dipinggir jalan menunggu ada yang bantu menarik ke posisi aman. Setidaknya di segmen Long Hubung dan Long Gelawang ada empat titik yang cukup fatal bila dilalui sendirian ataupun tanpa persiapan.
Mobil yang dikendarai Wabup pun kena tempiasnya. Pajero Sport Dakar ultimate jenisnya. Sempat nyangkut di kubangan bekar air mengalir dari daerah yang lebih tinggi. Mobil seharga lebih dari setengah miliar itupun tidak mampu keluar.
Wakil Bupati Mahulu Drs Yohanes Avun mengatakan, banyak yang sangkut bahkan kendaraan doble gardan pun seperti miliknya sudah kepayahan.
"Ini jalan didanai APBN dan dikerjakan BBPJN. Sudah dikupas begitu saja, tidak bisa dilewati," ungkapnya kesal.
Kondisi jalan dengan tanah terbuka semakin wajar licin ketika guyuran hujan terus berlangsung seperti bulan ini. Alat berat yang disiapkan pun tidak memangkas rasa letih warga mendorong atau menarik kendaraan yang sangkut di jalan.
Pasalnya jalan yang ditimbun akan kembali rusak karena tidak ada perlakuan khusus selanjutnya, atau tindakan serius dalam meningkatkan kualitas jalan Poros.
"Mungkin memang benar kalau kami ini anak tiri, lihat aja PDRB kalimantan besar. Tapi yang dibangun di Jawa. Ada IKN juga tidak mengubah jalan ini. Hampir 11 tahun Mahulu berdiri. Mestinya perhatikan juga daerah penyangga," tutupnya. (*)