erdasarkan surat pemberitahuan yang masuk ke Polresta Balikpapan, Solidaritas Pengemudi Angkot Balikpapan berencana melakukan aksi mogok damai di depan Balai Kota Balikpapan pada Rabu (17/7).
Aksi mogok damai ini dipicu oleh keberadaan Balikpapan City Trans (BCT) yang telah beroperasi selama sepekan terakhir. Sopir angkot merasa resah dan berencana mengadakan aksi mogok damai untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Rencananya, aksi tersebut akan diikuti oleh 100 orang sopir angkot dan berlangsung mulai pukul 09.00 WITA. Sasaran aksi adalah Wali Kota Balikpapan dan DPRD Balikpapan. Sementara itu, BCT juga akan berhenti beroperasi sementara pada Rabu (17/7).
Baca Juga: Ratusan Sopir Angkot Geruduk Balai Kota dan DPRD Balikpapan, Demo Operasional Balikpapan City Trans
Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan menjelaskan bahwa BCT harus istirahat untuk evaluasi menyeluruh terhadap layanan selama masa uji coba. Kepala Dishub Balikpapan, Adwar Skenda Putra menampik bahwa operasional BCT terhenti karena demo.
“Bukan karena demo, memang sejak Senin saya sudah minta dilakukan evaluasi layanan BCT,” ucapnya. Dia menegaskan bahwa rencana evaluasi tidak berhubungan dengan agenda aksi mogok damai dari solidaritas sopir angkot.
“Karena kemarin kejadian di tanjakan Wika ada bis tidak bisa naik. Ternyata setelah evaluasi bukan masalah personal atau apa, tetapi over capacity,” katanya. Dia bercerita bahwa selama sepekan ini warga Kota Minyak antusias menyambut BCT. Khususnya pada akhir pekan, BCT terisi penuh hingga melebihi kapasitas. Pria yang akrab disapa Edo ini menambahkan bahwa layanan BCT tidak mengalami gangguan. Pihaknya hanya perlu evaluasi selama satu hari terhadap seluruh layanan. “Hanya sehari saja evaluasinya,” imbuhnya.
Meski begitu, dia tetap perlu melihat hasil evaluasi. Jika memang tidak ada perubahan yang mendesak, maka BCT bisa kembali beroperasi seperti biasa pada Kamis (18/7). Selain evaluasi terhadap layanan BCT, Dishub juga akan melakukan evaluasi terhadap penumpang. Misalnya survei untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan penumpang tentang tata cara penggunaan BCT.
“Apa titik tunggu halte yang ditentukan oleh konsultan sudah sesuai dengan posisi naik dan turun penumpang. Karena masih ada yang mengeluh jarak halte terlalu jauh,” bebernya. Dishub berupaya mendengar masukan dan saran penumpang.
Dia menegaskan bahwa selama evaluasi berjalan, seluruh koridor BCT tidak ada yang beroperasi. Dishub turut memohon maaf kepada pengguna layanan Teman Bus BCT karena terganggu sementara waktu. Adapun sebagian plat BCT masih menggunakan plat luar, Edo mengatakan itu tidak masalah karena transportasi massal ini masih dalam tahap uji coba.
“Tapi kalau sudah ditetapkan tarif, itu tidak boleh. Plat harus diubah menjadi plat Balikpapan,” pungkasnya. (gel/jnr)