Setelah aksi unjuk rasa oleh sopir angkot terhadap kehadiran Balikpapan City Trans pada Rabu (17/7), bus dengan skema buy the service (BTS)itu tidak akan beroperasi hingga 30 Juli mendatang.
Melihat hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, cukup menyangkan Balikpapan City Trans tidak beroperasi sementara. Menurutnya, komunikasi yang efektif harus terlebih dahulu dilakukan pemerintah mengenai transportasi massal baru tersebut meskipun dalam masa uji coba.
"Identifikasi pihak yang terdampak harus dilakukan lebih dulu. Agar kebijakan tersebut dapat berjalan dengan baik, lakukanlah pertemuan dengan para sopir angkutan umum," ujarnya saat ditemui di Balikpapan pada Kamis (18/7).
Baca Juga: Didemo Sopir Angkot, Pemkot Balikpapan Hentikan BCT Beroperasi Sementara
Akmal juga mendukung kebijakan yang dilakukan Pemkot Balikpapan, namun menekankan bahwa setiap kebijakan pasti memiliki dampak, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.
"Penting untuk duduk bersama mereka yang terdampak oleh kebijakan-kebijakan tersebut (bus BTS). Sehingga, kita bisa meminimalisir dampaknya. Saran saya, ajak berbicara terlebih dahulu," katanya. Menurut Akmal, jika kehadiran Balikpapan City Trans berdampak pada penurunan pendapatan sopir angkot, maka harus ada kompensasi yang diberikan.
Ia menyarankan Pemkot Balikpapan untuk belajar dari pengalaman DKI Jakarta, di mana semua pihak diajak berbicara saat melakukan transformasi dari angkutan umum ke bus.
"Yang paling berat dari sebuah kebijakan adalah aspek sosialnya. Aspek sosial ini harus dibenahi dulu. Merubah bus itu mudah, tetapi dampak sosialnya juga harus dipikirkan," tambahnya.
Akmal kembali berpesan kepada Pemkot Balikpapan untuk kembali bertemu dengan semua pihak terkait. "Pastikan kebijakan yang kita buat itu win-win solution. Jika ada yang dirugikan, tentukan apa kompensasinya," tegasnya.
Sebagai contoh, Akmal menyarankan agar Pemkot Balikpapan bisa belajar dari DKI Jakarta, di mana sopir angkot juga diberikan kesempatan untuk membawa bus. "Selalu ada cara untuk menyelesaikan persoalan seperti itu. Kuncinya satu, komunikasi," jelasnya. (rul)