• Senin, 22 Desember 2025

UMKM Bangkit di Balikpapan, PADI Hybrid dan Expo BUMN Dorong Go Digital Go Global

Photo Author
- Kamis, 18 Juli 2024 | 23:38 WIB
Sejak diluncurkan 17 Agustus 2020, PADI UMKM membantu banyak UMKM bertahan di tengah pandemi Covid-19 dengan memfasilitasi transaksi digital.
Sejak diluncurkan 17 Agustus 2020, PADI UMKM membantu banyak UMKM bertahan di tengah pandemi Covid-19 dengan memfasilitasi transaksi digital.

BALIKPAPAN– Semangat baru untuk UMKM Indonesia kembali menggelora di atrium Mall BSB Balikpapan. Kementerian BUMN menggelar PAsar DIgital (PADI) hybrid dan expo UMKM mulai 18 Juli hingga 21 Juli mendatang. 

Acara ini bertujuan untuk memperluas pangsa pasar produk-produk lokal ke tingkat nasional bahkan global.

Dalam sambutan, Loto Srinaita Ginting yang merupakan staf ahli bidang keuangan dan pengembangan UMKM Kementerian BUMN, menyampaikan bahwa platform PADI UMKM menawarkan keuntungan besar bagi pelaku usaha mikro.

Dengan terhubungnya UMKM ke 98 BUMN yang tersebar di seluruh negeri, para pelaku usaha memiliki peluang emas untuk menjangkau ratusan buyer yang terdaftar.

"Sejak diluncurkan pada 17 Agustus 2020, PADI UMKM telah membantu banyak UMKM bertahan di tengah pandemi Covid-19 dengan memfasilitasi transaksi digital yang melonjak," ujar Loto.

Ia menambahkan bahwa program ini terus memberikan dukungan dalam tiga tahapan utama: pembinaan dan pelatihan, dukungan pembiayaan, dan perluasan pemasaran.Di Balikpapan, program ini bekerja sama dengan rumah BUMN Pertamina, menyediakan pelatihan dan akses pembiayaan melalui BRI.

Selain itu, expo dan bazar offline serta online semakin memperluas jangkauan pemasaran UMKM.Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, turut memberi apresiasi atas kolaborasi ini.

Ia menekankan pentingnya peran UMKM dalam menghidupkan ekonomi daerah yang memiliki keragaman etnis, dengan etnis Jawa dan Sulawesi mendominasi populasi.

Namun, Akmal juga menyoroti tantangan besar dalam sektor pangan di Kaltim, yang masih bergantung pada pasokan dari luar daerah.“Kami memiliki early warning system inflasi. Bahkan, kenaikan harga kangkung saja bisa memicu inflasi di Kaltim. Oleh karena itu, kami mengajak BUMN untuk fokus pada hilirisasi produk lokal seperti budidaya pisang krecek di Kabupaten Kutai Timur,” jelas Akmal.

Dengan optimisme tinggi, Loto mengungkapkan bahwa peserta expo meningkat signifikan dari 295 UMKM pada 2022 menjadi 560 UMKM pada 2023, dengan volume transaksi mencapai Rp 18,7 miliar.

PADI UMKM terus berusaha mendorong produk-produk lokal agar tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat di pasar global."Kami berharap BUMN terus mendukung kami dalam menggerakkan sumber daya lokal agar nilai produknya meningkat, sehingga ekonomi rumah tangga masyarakat juga ikut terangkat," tutup Akmal.

Expo ini bukan sekadar acara pameran, tetapi sebuah gerakan nyata menuju kemandirian ekonomi lokal yang berkelanjutan, dengan UMKM sebagai pilar utama.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X