Banjir masih menjadi masalah utama yang dihadapi Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan. Hujan deras yang mengguyur kota ini kerap menyebabkan banjir di sejumlah titik, termasuk kawasan Beler dan MT Haryono, mengganggu aktivitas masyarakat.
Teranyar, Juli lalu banjir melanda Kota Minyak di sejumlah titik misalnya seperti kawasan Beler, dan MT Hariyono. Hal ini membuat aktivitas masyarakat menjadi terganggu serta terhambat.
Kepala Bappeda Litbang Balikpapan, Murni berujar, bahwa Pemkot Balikpapan masih tetap berfokus dalam penanganan banjir. “Karena memang begitu satu daerah (terendam) banjir ekonomi bakal terganggu disitu,” ungkapnya.
Dari banjir itu, kata Murni, bakal menghambat aktivitas misalnya terjadi macet. Lalu menghabiskan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan menghabiskan waktu.
“Bahkan akan mendilay orang yang mungkin ada pertemuan, jadi tidak ada pertemuan. Nah itu banjir, maka tetap akan menjadi fokus dalam penanganannya,” ujar Murni.
Dalam penanganan banjir tentunya tetap akan terus berlanjut ke depannya. Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk penanggulangan banjir sekitar 2,1 triliun.“Jadi kami sudah ada petakan Rp 2,1 triliun, yang dipetakan untuk penanganan banjir,” jelas Murni.
Dari anggaran itu, tetap akan menyesuaikan beberapa kawasan yang menjadi prioritas dalam mengatasi banjir di Balikpapan. Seperti penanganan banjir di kawasan DAS Ampal yang dilakukan sekarang. Itu sudah menelan anggaran sekitar Rp 150 miliar namun masih belum mencukupi.
“Kalau duitnya ada semua Rp2,1 triliun, penanganan banjir dalam satu tahun bisa selesai. Akan tetapi dengan kemampuan daerah sekarang, yang kemarin saja Rp 150 miliar cukup mengganggu ya. Katakanlah sekarang untuk penanganan banjir, setiap tahun itu sekitar Rp 300 miliar,” paparnya.
Menurut Murni, untuk penanganan banjir tidak serta merta bisa lakukan langsung dari hillir. Seperti, perluasan dan peninggian drainase itu tidak bisa.
“Harus dari hulunya juga bagaimana pengendalian pembukaan lahan dan kepatuhan para pengembang untuk menyediakan retensi air di lokasi mereka itu sangat penting. Jadi peran semua,” pungkasnya. (*)