Kawasan teras Samarinda yang dibangun sejak 2023 lalu, baru rampung sekitar Juli 2024 lalu. Meski demikian infrastruktur senilai Rp 36,9 miliar tersebut belum bisa dinikmati masyarakat. Saat ini pemkot masih mematangkan tata kelola ruang terbuka hijau tersebut.
Plt Asisten II Pemkot Samarinda Marnabas Patiroy mengatakan saat ini pihaknya menyiapkan tata kelola professional atas aset Teras Samarinda. Beberapa OPD sudah ditunjuk untuk bergabung, bertugas memelihara kawasan tersebut.
“Induk pengelolaan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Nantinya akan membentuk tim kerja yang meliputi kebersihan taman, serta beberapa OPD lain sesuai tugas dan fungsinya. Pegawainya mengambil dari OPD masing-masing dan diberi honor,” ucapnya, Minggu (18/8).
“Termasuk DLH juga ada 20 orang yang bertugas untuk pengelolaan kebersihan dan operasional lainnya,” ucapnya. Dia menambahkan terkait parkir, rencananya dikelola Perumda Varia Niaga. Bahkan kemauan Wali Kota Samarinda Andi Harun, untuk pengelolaan penuh taman bisa diambil alih Perusahaan daerah tersebut.
Termasuk lalu lintas di area tersebut, Dishub menurunkan 17 personil untuk mengatur lalu lintas di sekitar area karena tidak boleh ada parkir di tepi jalan.
“Kalau sanggup mengelola semuanya, monggo. Karena skema pengelolaan oleh OPD ini hanya berlangsung hingga Desember mendatang,” tambahnya. Dia menerangkan dalam pembangunan infrastruktur ini pemerintah menyiapkan fisiknya sera regulasi sedang untuk pengelolaanya bisa dilakukan pihak ketiga sepanjang bisa berjalan dengan baik.
Bahwa DLH akan mempersiapkan pola pengelolaan sementara hingga 31 Agustus mendatang. “Harus klir. Tinggal menunggu Keputusan walikota untuk pembukaan taman ini,” pungkasnya.(*)