Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, turut mencoba layanan Balikpapan City Trans pada Selasa (3/9) sebagai bagian dari sosialisasi penggunaan sarana angkutan umum massal kepada masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi upaya untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menggunakan transportasi massal dalam rangka mengurangi kemacetan di Kota Beriman.
Kepala Dinas Perhubungan Balikpapan, Adwar Skenda Putra, menjelaskan bahwa kehadiran transportasi massal seperti Balikpapan City Trans merupakan respon pemerintah terhadap permintaan masyarakat yang membutuhkan sarana angkutan umum yang memadai.
"Butuh sarana angkutan umum yang memadai. Itu semua fungsi pemerintah," ujarnya. Rahmad Mas’ud berharap partisipasi langsungnya dalam sosialisasi ini bisa mendorong masyarakat, terutama pengguna kendaraan roda dua dan roda empat, untuk beralih menggunakan angkutan umum massal.
Baca Juga: Bekas Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud Divonis 6 Tahun Penjara, Langsung Banding
Adwar menyebutkan, meskipun idealnya Balikpapan membutuhkan minimal 32 unit bus, namun saat ini baru tersedia 19 unit yang merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan. Penambahan unit dan koridor akan dipertimbangkan jika uji coba operasional berjalan lancar.
"Dari perhitungan operator, setidaknya Balikpapan membutuhkan 100 unit bus untuk operasional di beberapa koridor," jelas Adwar, yang juga mengungkapkan bahwa tingkat keterisian penumpang saat ini sudah mencapai lebih dari 50 persen, terutama pada jam padat pagi dan sore hari.
Adwar menambahkan bahwa jadwal operasional Balikpapan City Trans kini dimulai lebih awal, yaitu pukul 05.30 Wita. Sementara itu, penetapan tarif masih menunggu Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Perhubungan, yang akan mempertimbangkan hasil survei terkait biaya operasional per kilometer. Penetapan tarif ini diharapkan dapat dilakukan pada awal Oktober mendatang.
"Jika uji coba ini berjalan dengan aman, tarif Balikpapan City Trans bisa mulai dikenakan pada awal Oktober," tandasnya.
Dengan kehadiran Balikpapan City Trans, diharapkan akan semakin banyak warga Balikpapan yang beralih menggunakan transportasi umum, sehingga dapat mengurangi beban lalu lintas dan meningkatkan kualitas hidup di kota tersebut. (*)