Balikpapan – PT Pertamina Patra Niaga kembali meninjau harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi. Namun, berbeda dari bulan-bulan sebelumnya, Pertamax kali ini tetap di harga yang sama, sementara beberapa varian lainnya seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex mengalami sedikit kenaikan.
Arya Yusa Dwicandra, Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, mengungkapkan bahwa evaluasi harga BBM non-subsidi ini berpatokan pada tren harga minyak internasional yang dihitung dari publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus, dan turut mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
“Setiap bulan kami melakukan evaluasi berkala. Hasilnya bisa naik, turun, atau tetap, tergantung kondisi. Bulan Oktober lalu, harga BBM non-subsidi sempat turun, dan pada November ini sebagian produk naik sedikit, kecuali Pertamax yang tetap. Ini karena kenaikan harga MOPS untuk Ron 92 tidak terlalu signifikan," jelas Arya.
Di Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, Pertamax tetap dibanderol Rp12.400 per liter, sementara Pertamax Turbo naik menjadi Rp13.800 per liter, Dexlite menjadi Rp13.350 per liter, dan Pertamina Dex berada di angka Rp13.730 per liter. Provinsi dengan pajak bahan bakar kendaraan sebesar 10%, seperti Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara, mengalami sedikit kenaikan, di mana Pertamax tetap Rp12.650 per liter, Pertamax Turbo naik menjadi Rp14.100, Dexlite Rp13.650, dan Pertamina Dex menjadi Rp14.020 per liter.
Untuk menarik lebih banyak konsumen, Pertamina menawarkan promo hemat melalui aplikasi MyPertamina. Setiap Senin, ada diskon Rp300 per liter untuk pembelian Pertamax senilai minimal Rp30.000, sementara di hari Jumat, promo Thanks God It’s Fuel Day menawarkan potongan Rp300 per liter untuk pembelian BBM minimal Rp250.000.
Info lebih lanjut mengenai harga BBM terbaru bisa diakses di situs resmi Pertamina atau hubungi Call Center Pertamina di 135.
