Balikpapan– PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) kembali mencatatkan prestasi gemilang dalam komitmennya terhadap budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Berkat konsistensinya sejak 2019, KPB berhasil meraih penghargaan bergengsi Gold Level 4 dari World Safety Organization (WSO) dalam ajang Indonesia Safety Culture Award (WISCA) yang digelar Kamis (21/11). Penghargaan ini diserahkan langsung kepada Direktur Utama PT KPB, Bambang Harimurti.
Sejak awal, PT KPB telah mengadopsi pendekatan unik dalam membangun budaya K3. Tidak hanya fokus pada regulasi dan standar, perusahaan ini menggunakan pendekatan emosional dan personal, menyentuh hati setiap individu yang terlibat di proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe. "Kami ingin seluruh pekerja memahami bahwa keselamatan bukan sekadar aturan, melainkan kebutuhan yang harus tertanam dalam diri," ujar Bambang Harimurti.
Upaya ini mendapatkan penilaian positif dari tim WSO yang menyoroti keunggulan PT KPB dalam pengukuran level budaya, evaluasi hasil, dan efektivitas program K3. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa KPB telah menciptakan sistem yang tidak hanya efektif tetapi juga berkelanjutan.
Selain menerima penghargaan, PT KPB juga diundang untuk berbagi strategi suksesnya dengan perusahaan lain. Dalam sesi diskusi, Vice President HSSE PT KPB, Defrinaldo, memaparkan 12 program unggulan perusahaan yang dirancang untuk memperkuat budaya K3. "Kami percaya, penerapan HSSE yang kokoh bukan hanya prioritas tetapi kebutuhan untuk mewujudkan operasional bisnis yang aman dan berkelanjutan," jelas Defrinaldo.
Komitmen Zero Accident
Sebagai pengelola mega proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe, PT KPB memiliki visi besar untuk menjadi operator kilang minyak kelas dunia. Untuk itu, prinsip zero accident selalu menjadi pedoman utama. "Ini bukan hanya penghargaan bagi kami, tetapi juga tanggung jawab untuk terus menjaga standar keselamatan tertinggi di setiap langkah yang kami ambil," tutup Bambang.
Dengan pencapaian ini, PT KPB tidak hanya menunjukkan dedikasi pada aspek keselamatan tetapi juga memberi teladan bagi industri lainnya untuk mengutamakan K3 sebagai budaya, bukan sekadar kewajiban.
