• Senin, 22 Desember 2025

Perjuangan Mengantar Logistik Pilkada di Mahulu, 7 Jam Mengawal di Tengah Derasnya Arus Sungai Mahakam

Photo Author
- Senin, 25 November 2024 | 12:45 WIB
Personel Polres Mahulu, Satpol PP, dan Linmas berbekal keberanian dan semangat mengawal logistik pilkada melalui jalur Sungai Mahakam.
Personel Polres Mahulu, Satpol PP, dan Linmas berbekal keberanian dan semangat mengawal logistik pilkada melalui jalur Sungai Mahakam.

 

Dalam balutan seragam kebanggaan, personel Polres Mahakam Ulu (Mahulu) menghadapi tantangan yang tak hanya memerlukan semangat keberanian, tetapi juga kesabaran.

Bukan sekadar menjaga keamanan, tugas mereka kali ini adalah mengawal logistik pilkada menuju desa terpencil di perbatasan langsung dengan Malaysia, Long Apari.

Personel Polres Mahulu yang terlibat yakni, Brigpol Jajang Kurnia, Briptu Iskandar bersama empat Linmas dan dua Satpol PP, Minggu (24/11) pagi berangkat dari gudang logistik panitia pemilihan kecamatan (PPK) Long Apari menuju rumah singgah Kampung Long Apari. Ada empat kotak suara dan delapan bilik dikawal.

Baca Juga: Beratnya Pendistribusian Logistik Pilkada di Pedalaman Malinau, Lewat Sungai Dilanjutkan Jalan Kaki

Sebuah perjalanan menegangkan selama tujuh jam menggunakan ketinting atau perahu ces, perahu kecil khas Kalimantan yang harus menaklukkan riam-riam deras Sungai Mahakam.

Di balik suara gemuruh air sungai dan mesin perahu yang meraung, ada misi besar yang dibawa: memastikan suara masyarakat terpencil sampai dengan aman. “Semua berjalan lancar dan aman. Memang arus sungai cukup deras,” ujar Kapolres Mahulu AKBP Anthony Rybok, penuh rasa syukur saat dikonfirmasi kaltimpost.co.id.

Kampung Long Apari, Kampung Noha Tibab dan Noha Silat merupakan tiga kampung terjauh dari Kecamatan Long Apari. Untuk menuju ke lokasi, hanya bisa dilalui menggunakan ketinting karena sungai dangkal dan menyempit.

Ketika melewati arus deras, fokus bukan hanya pada keselamatan diri, tapi juga pada kotak suara ini. Karena di dalamnya ada masa depan bangsa.

“Ada 3 TPS, jumlah pemilih Kampung Long Apari 456, Noha Tibab 215, dan Kampung Noha Silat 268 pemilih,” tutur Anthony.

Total 939 suara pemilih harus dijaga, suara mereka menjadi cerminan harapan untuk Indonesia. Tugas ini bukan hanya tentang pekerjaan. Ada cerita kemanusiaan di dalamnya. Saat perjalanan, personel kepolisian tak jarang bertemu warga yang tersenyum dan melambaikan tangan, seakan memberi semangat.

Di tengah keterbatasan infrastruktur, ketinting bukan sekadar alat transportasi, tetapi simbol perjuangan untuk menghubungkan daerah terpencil dengan demokrasi yang lebih besar.

Derasnya arus Sungai Mahakam, mereka yang menjaga demokrasi tidak hanya menaklukkan riam, tetapi juga mengingatkan semua bahwa suara sekecil apa pun layak dihargai. Perjuangan ini adalah bukti bahwa pilkada bukan hanya soal angka di atas kertas, melainkan tentang semangat, keberanian, dan keyakinan bahwa semua suara memiliki arti.

Sebelum hari besar pemungutan suara 27 November, jajaran kepolisian di Mahulu sudah bersiap diri. Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanang Avianto menyebut, pihaknya telah melakukan profiling wilayah untuk memastikan kelancaran pesta demokrasi. Semua potensi kendala diperhitungkan. Dari pengamanan di TPS hingga kolaborasi dengan Kodam VI Mulawarman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Tags

Rekomendasi

Terkini

X