PROKAL.co, BALIKPAPAN- Pernikahan Cindara Rahmad, putri sulung Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, menjadi momen penuh haru. Di hadapan para tamu undangan, Rahmad menyampaikan pesan mendalam yang mencerminkan rasa cinta dan tanggung jawab seorang ayah.
Dalam pidatonya, Rahmad mengungkapkan betapa besar peran Cindara dalam hidupnya. Kehadiran putrinya membawa kebahagiaan dan menjadi penyemangat di tengah tantangan hidup. Dengan suara bergetar, Rahmad berusaha menguatkan dirinya. “Cindara lahir sebagai cahaya di keluarga kecil kami. Hari ini, tanggung jawab saya selesai. Saya serahkan dia kepada suaminya, dengan harapan ia tetap berada di jalan Allah SWT,” ujar Rahmad dengan suara bergetar.
Ia juga menceritakan perjalanan hidup Cindara, mulai dari pendidikan hingga upaya menanamkan nilai-nilai agama yang kuat. Rahmad mengirim putrinya ke pondok pesantren, dengan keyakinan bahwa ilmu agama adalah warisan paling abadi. “Harta bisa habis, tapi ilmu agama akan menjadi bekal yang tak ternilai, hingga ke akhir hayat,” tegasnya.
Rahmad berpesan kepada Abdurahman, sang menantu, untuk menjaga dan membimbing Cindara dengan kasih sayang serta tanggung jawab. “Saya titipkan putri saya ini. Jika kau kecewakan dia, kau juga mengecewakan kami. Namun saya yakin, dengan bekal ilmu dan cinta yang ada, ia akan menjadi istri yang setia dan pendamping dalam suka maupun duka.”
Tak lupa, Rahmad menyampaikan rasa terima kasih kepada para tamu undangan yang datang dari berbagai daerah dan negara, mulai dari Sulawesi Barat, Palu, Malaysia, hingga Jordan dan Pakistan. Ia juga mengucapkan terima kasih khusus kepada masyarakat Balikpapan atas dukungan mereka.
Pernikahan ini bukan hanya perayaan cinta, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab besar yang diemban seorang ayah saat menyerahkan putrinya ke kehidupan baru. Momen tersebut menjadi simbol pengikat keluarga, tradisi, dan nilai-nilai yang terus dijaga.