PROKAL.co, Balikpapan – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) menyampaikan kontribusi strategis wilayah ini dalam mendukung ketahanan energi nasional. Melalui jumpa pers akhir tahun yang digelar di Kantor Utama Pasir Ridge, Balikpapan, SKK Migas memaparkan capaian operasional serta rencana pengembangan tahun 2025.
Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul, Azhari, mengungkapkan bahwa sektor hulu migas menjadi tulang punggung dalam pencapaian swasembada energi. "Kontribusi Kalsul yang mencapai 12% lifting minyak dan 29% lifting gas nasional menunjukkan pentingnya wilayah ini. Dengan sinergi yang solid, kita dapat mendukung visi swasembada energi tanpa mengabaikan sektor lain," jelasnya.
Cadangan baru yang ditemukan di Geng North dan pengembangan lapangan IDD oleh Eni menambah optimisme. “Tambahan ini membuka peluang pengaktifan kembali beberapa train di Badak LNG Bontang, yang tentunya akan memperkuat posisi Kalsul dalam produksi migas nasional,” tambah Azhari.
Berbagai proyek strategis telah berhasil onstream sepanjang tahun 2024, seperti fasilitas kompresor South Sembakung oleh JOB Simenggaris, serta proyek Bekapai Artificial Lift dan SWPG Debottlenecking oleh PT Pertamina Hulu Mahakam. Secara keseluruhan, capaian lifting minyak mentah dan kondensat hingga November 2024 mencapai 68,5 ribu BOPD, atau 96,41% dari target APBN wilayah Kalsul. Untuk lifting gas, capaian sebesar 1.596 MMSCFD telah mendekati target 99,07%.
Dedy Hidayat, Kepala Departemen Operasi SKK Migas Kalsul, menambahkan bahwa realisasi pengeboran eksplorasi mencapai 80% dari target, sementara kegiatan eksploitasi telah tercapai 88%. "Kami juga melampaui target workover dengan realisasi 98%, dan well service yang mencapai 110% dari outlook. Ini mencerminkan komitmen tinggi sektor hulu migas Kalsul," ujarnya.
Di tahun mendatang, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di wilayah Kalsul merencanakan 195 pengeboran eksploitasi dan 12 eksplorasi, termasuk sembilan kegiatan seismik. "Ini menunjukkan semangat kami dalam mendorong program swasembada energi nasional," tambah Dedy.
Namun, perjalanan tidak tanpa tantangan. Menurut Wisnu, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Kalsul, isu teknis dan non-teknis seperti blokade rig, masalah lahan, hingga isu sosial memerlukan perhatian serius. "Dukungan stakeholder sangat dibutuhkan untuk memastikan kelancaran operasional migas," tegasnya.
Selain kegiatan teknis, SKK Migas juga aktif dalam program-program pengembangan masyarakat. Hingga November, lebih dari 121.000 bibit pohon telah ditanam, melampaui target awal sebanyak 100.000 bibit. Kegiatan pelatihan tenaga kerja bersama Pemkab Kukar dan lokakarya program pengembangan masyarakat juga menjadi fokus utama tahun ini.
"Industri hulu migas terus menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung ketahanan energi nasional. Dari eksplorasi masif hingga optimalisasi lapangan idle, semuanya bertujuan untuk menjaga kestabilan produksi migas demi masa depan energi Indonesia," pungkas Azhari.
Dengan capaian dan rencana ambisius yang disampaikan, wilayah Kalimantan dan Sulawesi tetap menjadi salah satu pusat utama energi nasional, mengokohkan peran strategisnya dalam mendukung swasembada energi di Tanah Air.
