Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mengakui bahwa jumlah dokter spesialis di wilayah ini masih sangat kurang. Kondisi ini berdampak pada layanan kesehatan di Benua Etam yang belum dapat berjalan maksimal, terutama di daerah terpencil seperti Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar).
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menyampaikan bahwa pihaknya berupaya memberikan solusi untuk mengatasi kekurangan ini dengan memprioritaskan pemerataan layanan kesehatan melalui pembangunan rumah sakit dan peningkatan kapasitas tenaga medis.
Baca Juga: Mayjen Rudy Rahmat Jabat Pangdam VI Mulawarman Gantikan Letjen Tri Budi Utomo
“Kepada dokter muda, tolong tingkatkan kapasitas dan kemampuan Anda karena kita kekurangan dokter spesialis. Kuncinya adalah silakan sekolah setinggi-tingginya,” ujar Akmal Malik, Senin (30/12).
Sebagai langkah konkret, Akmal telah memberikan ratusan surat rekomendasi kepada lulusan kedokteran asal Kaltim untuk melanjutkan pendidikan spesialis di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
“Kesempatan untuk menjadi dokter spesialis di Kaltim sangat terbuka lebar, terutama di daerah yang sangat membutuhkan seperti Mahulu dan Kubar,” tambahnya. Namun, Akmal mengakui bahwa tidak semua calon yang mendapat rekomendasi berhasil lolos seleksi administrasi di perguruan tinggi.
“Setiap perguruan tinggi memiliki kualifikasi masing-masing. Contohnya, di Universitas Hasanuddin Makassar, dari banyak yang mendaftar, hanya satu orang yang lolos seleksi, kebetulan atas rekomendasi saya,” ungkapnya.
Akmal pun mendorong para dokter muda untuk terus meningkatkan pendidikan dan kemampuan mereka. Langkah ini, menurutnya, sangat penting untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis di Kaltim sekaligus meningkatkan kualitas layanan kesehatan di wilayah tersebut.
“Dengan peningkatan jumlah dokter spesialis, saya berharap layanan kesehatan di Kaltim bisa semakin merata dan maksimal di masa mendatang,” pungkasnya. (mrf/beb)