Insiden kecelakaan yang melibatkan truk tronton angkutan semen menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku Penajam Paser Utara (PPU) menyebabkan kerusakan parah pada Jembatan Busui, yang terletak di Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kaltim. Kerusakan jembatan ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keselamatan pengguna jalan di daerah tersebut.
Menurut Muslich, Pelaksana Teknis Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, pihaknya menuntut pertanggungjawaban dari perusahaan yang terkait dengan kecelakaan tersebut. "Kami akan segera menyusun berita acara dan melaporkan insiden ini secara resmi untuk proses tindak lanjut," ujar Muslich.
Baca Juga: Jalur Kaltim-Kalsel Terputus Total, Dua Korban Terjebak Reruntuhan Jembatan Ambruk di Paser
Kerusakan Jembatan Busui disebabkan oleh tabrakan truk tronton, yang menambah kesulitan bagi pengguna jalan. Muslich mengungkapkan bahwa kerusakan ini tidak hanya berdampak pada keselamatan pengendara, tetapi juga pada perekonomian lokal yang bergantung pada kelancaran lalu lintas.
"Jembatan Busui adalah penghubung vital antara Kabupaten Paser dan wilayah lainnya. Kerusakan ini membuat jalur utama terhambat, memaksa pengguna jalan beralih ke jalur alternatif," kata Muslich.
Sebagai dampak dari kerusakan jembatan, jalur utama kini dialihkan melalui jalur hauling angkutan batu bara PT Kideco sepanjang empat kilometer dan jalan desa sepanjang satu kilometer.
BBPJN Kaltim memperkirakan bahwa waktu perbaikan Jembatan Busui bisa memakan waktu hingga tiga bulan. Muslich menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan proses pemulihan jembatan dilakukan dengan cepat dan sesuai dengan standar yang diperlukan.
"Kami menuntut agar jembatan ini diperbaiki dengan spesifikasi yang sama seperti semula, untuk memastikan kelancaran transportasi dan keselamatan pengguna jalan," tambah Muslich.
Dengan adanya insiden ini, BBPJN Kaltim menekankan pentingnya pertanggungjawaban dari pihak terkait guna memastikan agar kerusakan dapat segera ditangani dan akses lalu lintas kembali normal.(*)