• Senin, 22 Desember 2025

Kilang Pertamina Unit Balikpapan Gelar Talkshow Tanggap Darurat, Masyarakat Diajak Lebih Siap Hadapi Bencana

Photo Author
- Senin, 10 Februari 2025 | 17:34 WIB

PROKAL.co, BALIKPAPAN – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan terus berkomitmen meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap situasi darurat. Dalam rangka Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2025, perusahaan menggelar talkshow bertema "Masyarakat Tanggap Darurat", menghadirkan edukasi tentang pencegahan kebakaran dan penanggulangan insiden lingkungan di kawasan pemukiman.

Bertempat di Main Hall Banua Patra, kegiatan ini diikuti oleh masyarakat ring 1 Kilang Balikpapan, yang tinggal di sekitar area operasional perusahaan. Talkshow menghadirkan dua narasumber ahli di bidang tanggap darurat, yaitu Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kota Balikpapan, Sholahudin Malik, serta perwakilan Environment PT KPI Unit Balikpapan, Muhammad Rifaldi.

Dalam sesi pertama, Sholahudin Malik mengupas tuntas berbagai jenis kebakaran yang berpotensi terjadi di lingkungan perumahan. Ia menyoroti penyebab utama kebakaran, mulai dari korsleting listrik, kebocoran gas, hingga kelalaian saat menggunakan peralatan rumah tangga.

"Sebagian besar kebakaran di pemukiman terjadi akibat faktor yang sebenarnya bisa dicegah. Kesadaran masyarakat dalam penggunaan listrik dan gas yang aman sangat penting untuk menekan risiko kebakaran," jelas Malik.

Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, terutama terkait kesiapan peralatan pemadam kebakaran di lingkungan tempat tinggal dan prosedur evakuasi saat keadaan darurat.

Sesi berikutnya dibawakan oleh Muhammad Rifaldi, yang menyoroti penanggulangan tumpahan minyak (oil spill) yang bisa berdampak pada lingkungan sekitar. Ia menekankan pentingnya respons cepat dalam mengurangi risiko pencemaran dan mengajak masyarakat aktif berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan.

"Pencegahan adalah langkah terbaik. Tetapi jika terjadi insiden, respon yang cepat dan tepat sangat diperlukan agar dampak lingkungan bisa diminimalisir," tegas Rifaldi.

Sebagai penutup, peserta diajak mengikuti simulasi pemadaman api ringan. Dengan bimbingan tim ahli, mereka mencoba menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan kain basah sebagai metode darurat dalam menghadapi kebakaran kecil.

Simulasi ini memberikan pengalaman langsung bagi masyarakat dalam menangani api dengan teknik yang benar. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan ini, diharapkan masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat, serta dapat mencegah kebakaran sebelum meluas dan berdampak lebih besar.

Dodi Yapsenang, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan, menegaskan bahwa keselamatan bukan hanya tanggung jawab industri, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.

"Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di sekitar kilang memiliki pemahaman yang baik tentang tanggap darurat, sehingga bisa mengambil langkah tepat saat terjadi situasi darurat," ujar Dodi.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X