BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menegaskan komitmennya dalam membangun kota dengan merinci sembilan program prioritas yang akan dijalankan selama periode 2025-2030. Dalam rapat paripurna yang digelar DPRD Balikpapan di BSCC Dome pada Rabu (5/3/2025) yang dihadiri ribuan tamu undangan, Rahmad menyatakan bahwa tiga dari sembilan program tersebut merupakan kelanjutan dari kepemimpinan sebelumnya.
Tiga prioritas utama meliputi reformasi birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme pemerintahan, peningkatan layanan pendidikan, serta akses kesehatan bagi masyarakat. Pemerintah akan tetap menjalankan program unggulan seperti penyediaan seragam gratis untuk siswa kelas 1 dan kelas 7, subsidi SPP bagi pelajar sekolah swasta, serta subsidi iuran BPJS Kesehatan.
Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan juga menjadi perhatian serius. Sebuah sekolah baru akan dibangun di Balikpapan Utara, sementara dua rumah sakit baru akan berdiri di Balikpapan Barat dan Balikpapan Timur. Selain itu, Puskesmas Sepinggan Baru di Balikpapan Selatan juga akan segera direalisasikan.
Menjawab tantangan stunting, Rahmad menegaskan akan mengakselerasi program penanganan untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal. Sementara itu, masalah penyediaan air bersih juga menjadi sorotan. Saat ini, Balikpapan mengalami defisit air baku sebesar 920 liter per detik. Untuk mengatasi hal ini, Pemkot berencana mencari sumber air baku baru, termasuk dari Bendungan Sepaku Semoi dan Sungai Mahakam. “Targetnya, dalam lima tahun ke depan masalah air baku bisa teratasi,” ujarnya.
Selain persoalan air, pengendalian banjir tetap menjadi prioritas. Pemkot akan melanjutkan pembangunan drainase dan infrastruktur pendukung guna mengurangi titik-titik genangan. Selanjutnya, pembangunan lingkungan yang sehat dan nyaman juga menjadi bagian dari rencana besar Balikpapan ke depan.
Di sektor ekonomi, Rahmad ingin mendorong Balikpapan sebagai kota unggulan di bidang MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) serta pariwisata. Selain itu, ia juga menargetkan pengembangan ekonomi kreatif agar kota ini semakin inovatif dan kompetitif.
Terakhir, Balikpapan diharapkan menjadi kota yang ramah anak dengan menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi tumbuh kembang generasi muda. Namun, Rahmad menegaskan, semua ini tidak dapat terwujud tanpa kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk swasta, akademisi, media, dan masyarakat.
“Kami ingin membangun infrastruktur yang memadai demi kesejahteraan warga Balikpapan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri, menyambut positif pidato Wali Kota yang menegaskan visi, misi, serta harapan-harapan besar yang ingin diwujudkan dalam sisa masa jabatan. “Kalau sebelumnya Wali Kota bekerja tanpa pendamping, sekarang dengan adanya Wakil tentu beban lebih ringan dan koordinasi bisa lebih optimal,” ujar Alwi saat diwawancarai usai sidang paripurna.
Ia menegaskan, DPRD siap menjadi mitra strategis dalam merealisasikan visi misi tersebut. “Kami akan kawal lewat pembahasan di Banggar maupun TPID yang dipimpin Pak Sekda. Apapun arah kebijakan kepala daerah, sepanjang untuk kebaikan masyarakat, akan kami dukung,” tegasnya.
Terkait adanya arahan dari pemerintah pusat mengenai efisiensi anggaran, Alwi menyebut pihaknya masih menunggu rincian resmi. Namun, DPRD sudah mulai menyusun skema antisipasi pemangkasan di sejumlah sektor. “Beberapa yang kami pertimbangkan untuk dirasionalisasi di antaranya anggaran perjalanan dinas, kegiatan dialog masyarakat, kebutuhan alat tulis kantor, hingga beberapa kajian,” jelasnya.
Di tengah dinamika anggaran dan tantangan pembangunan, kolaborasi antara eksekutif dan legislatif kini menjadi kunci. Dan Balikpapan, tampaknya siap menatap masa depan dengan langkah yang lebih ringan—karena tak lagi berjalan sendiri.