PROKAL.co, BALIKPAPAN – PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) kembali menorehkan prestasi gemilang di industri energi dengan meraih penghargaan bergengsi dalam kategori Environmental, Social, and Governance (ESG) serta Energy Efficiency Initiative pada ajang Anugerah BUMN 2025. Acara yang diselenggarakan oleh BUMN Track bekerja sama dengan BTA Academy ini mengapresiasi perusahaan-perusahaan BUMN dan anak perusahaannya yang menunjukkan kinerja unggul dalam aspek inovasi, tata kelola, serta keberlanjutan lingkungan dan sosial.
Nailul Achmar, Direktur Keuangan PT KPB, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi transformasi energi yang diterapkan oleh Pertamina Group. “Melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, kami tidak hanya fokus pada peningkatan kapasitas produksi, tetapi juga berkomitmen menghasilkan produk kilang yang lebih ramah lingkungan. Kami membangun unit kilang baru yang memungkinkan produksi bahan bakar dengan standar EURO 5, yang secara signifikan mengurangi emisi sulfur dioksida (SO₂) serta meningkatkan efisiensi energi,” jelas Nailul.
Ajang Anugerah BUMN 2025 mengangkat tema "Kinerja Unggul BUMN untuk Indonesia Berdaya: Inovasi, Kolaborasi, dan Transformasi", yang menyoroti perusahaan-perusahaan yang berhasil mengimplementasikan kinerja luar biasa dalam berbagai aspek. Proses seleksi yang ketat dilakukan oleh dewan juri independen yang menilai dampak dari program yang dijalankan perusahaan, baik dari segi keberlanjutan lingkungan maupun sosial.
PT KPB berhasil meraih dua penghargaan sekaligus. Pertama, sebagai salah satu dari tiga perusahaan terbaik dalam kategori ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk kategori Anak Perusahaan BUMN, yang menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam operasionalnya. Kedua, penghargaan Energy Efficiency Initiative yang mengakui komitmen PT KPB dalam menerapkan strategi efisiensi energi untuk mendukung transisi menuju operasional kilang yang lebih ramah lingkungan.
Pencapaian ini semakin memperkokoh posisi PT KPB sebagai pemimpin dalam inovasi industri energi nasional, khususnya dalam hal pengelolaan keberlanjutan dan efisiensi energi. Proyek RDMP Balikpapan, sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), mengimplementasikan teknologi mutakhir guna mempercepat transisi energi yang lebih bersih.
“Beberapa teknologi baru yang kami terapkan, seperti Diesel Hydrotreating (DHT), Naphtha Hydrotreating (NHT), dan RFCC NHT, berfungsi mengurangi kandungan sulfur dalam bahan bakar untuk menghasilkan produk dengan standar EURO 5. Selain itu, Sulphur Recovery Unit (SRU) kami mengolah gas asam menjadi sulfur elemental, yang berkontribusi signifikan dalam mengurangi polusi udara,” terang Nailul. Teknologi lainnya, seperti De-NOx dan scrubber, juga diterapkan untuk mengurangi emisi gas buang.
Upaya mitigasi dan dekarbonisasi yang diterapkan dalam proyek ini telah terbukti menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 30% dibandingkan dengan skenario tanpa mitigasi. “Ini menunjukkan bahwa desain dan teknologi yang kami gunakan memberikan dampak positif dalam mendukung target net zero emission yang ditetapkan oleh pemerintah,” tambah Nailul.
Komitmen PT KPB terhadap keberlanjutan juga tercermin dalam penerapan prinsip ESG dalam setiap aspek operasionalnya. Asep Sulaeman, VP Legal & Relation PT KPB, menekankan bahwa keberlanjutan bukan hanya sekadar tuntutan, melainkan bagian dari strategi utama perusahaan. “Kami memastikan bahwa setiap aspek operasional kami, mulai dari pengelolaan energi, limbah, hingga tata kelola perusahaan, selalu memenuhi standar nasional dan global seperti IFC World Bank Guideline,” ungkap Asep.
Sejalan dengan visi Pertamina Group, PT KPB juga telah menerima berbagai penghargaan prestisius, termasuk Rekor MURI untuk aksi bersih-bersih terbesar di fasilitas migas, Asia Pacific Petchem Deal of the Year, serta The Downstream Energy Project of the Year.
Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendukung ketahanan energi nasional, PT KPB berkomitmen untuk mempercepat inisiatif dekarbonisasi dan transisi energi. Penyelesaian proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe akan menjadi kunci dalam mendukung ketahanan energi Indonesia serta pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.
“Kami akan terus berinovasi dan memastikan operasional Kilang Pertamina Balikpapan semakin efisien, ramah lingkungan, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap target net zero emission Indonesia,” tutup Asep.
