PENAJAM — Kebutuhan dasar seperti air bersih dan irigasi yang layak tak lagi bisa ditunda. Ketua DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Raup Muin, menegaskan bahwa pihaknya menempatkan persoalan ini sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunan daerah.
Dalam forum Silaturahmi dan Bincang Bangun PPU yang digelar Kamis (17/4/2025), Raup menyampaikan bahwa DPRD terus mengawal berbagai langkah konkret demi menyelesaikan persoalan yang sudah terlalu lama menjadi keluhan warga.
“Ini soal hajat hidup orang banyak. Air dan irigasi bukan lagi janji, tapi sedang kita dorong realisasinya,” ujarnya tegas.
Langkah teranyar yang diambil adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab PPU dengan PT ITCI KU serta Arsari Group — dua perusahaan yang digandeng untuk mempercepat penyediaan infrastruktur air bersih dan memperkuat sistem distribusinya.
“Kerja sama ini jadi titik awal penting. Kita butuh mitra yang bisa membantu percepatan, karena selama ini banyak kendala yang menghambat,” jelas Raup.
Namun, tantangan terbesar masih berada di lapangan. Salah satu proyek vital yang disorot adalah Bendungan Lawe-Lawe. Meski pembangunannya sudah menghabiskan ratusan miliar rupiah dan berjalan hampir satu dekade, hingga kini bendungan tersebut belum berfungsi maksimal.
Masalah utamanya? Status lahan yang hingga hari ini belum sah menjadi aset pemerintah.
“Ini ironi. Infrastruktur sudah berdiri, tapi tidak bisa digunakan optimal karena berdiri di atas tanah yang bukan milik negara,” kata Raup, dengan nada prihatin.
DPRD pun mendorong Pemkab PPU untuk segera menyelesaikan persoalan legalitas lahan melalui skema pinjam pakai. Menurut Raup, surat permohonan resmi sudah diajukan ke pihak Pertamina, pemilik lahan.
“Kami sudah desak agar surat itu diproses cepat. Terakhir, kami mendapat info bahwa surat pinjam pakai sudah dikirim ke Pertamina,” ungkapnya.
Raup berharap penyelesaian permasalahan ini tidak lagi menunggu perubahan pemerintahan. Ia menekankan, DPRD ingin memastikan bahwa di masa jabatan saat ini, masyarakat PPU sudah mulai bisa merasakan hasil nyata dari pembangunan sektor dasar.
“Kalau irigasi lancar, air bersih tersedia, maka kehidupan warga akan jauh lebih baik. Itu yang kami perjuangkan,” tutupnya. (kim/adv)