• Senin, 22 Desember 2025

Distribusi Air Bersih Masih Terkendala, PTMB Fokus Benahi Jaringan

Photo Author
- Jumat, 30 Mei 2025 | 15:35 WIB

 

PROKAL.co, BALIKPAPAN – Meski kapasitas produksi air bersih di Balikpapan terus meningkat, distribusi ke wilayah perbukitan dan pelanggan ujung jaringan masih menjadi tantangan utama bagi Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB). Masalah utama yang dihadapi adalah tekanan air yang belum merata akibat kebocoran pipa distribusi.

Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin, menyebut saat ini produksi air bersih telah mencapai 1.460 liter per detik, naik dari sebelumnya yang berada di angka 1.360 liter per detik. Angka tersebut sudah mendekati kapasitas terpasang maksimal yakni 1.510 liter per detik.

“Secara produksi sudah meningkat. Tapi tantangan terbesar kami ada di distribusi, terutama ke daerah-daerah tinggi seperti Gunung Bugis dan Asrama Bukit,” ujar Yudhi, Jumat (30/5).

Ia mengakui tekanan air di beberapa wilayah belum maksimal, salah satunya akibat pipa bocor di jalur bawah distribusi. Hal ini membuat aliran ke dataran tinggi tidak optimal dan mengganggu layanan kepada pelanggan.

Untuk mengatasi kondisi ini, PTMB melakukan rekayasa distribusi berupa penggiliran air setiap malam, serta pengiriman air menggunakan truk tangki ke wilayah terdampak.

Tak hanya itu, PTMB juga melaksanakan program jangka menengah berupa optimalisasi, rehabilitasi, dan revitalisasi jaringan. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah pemasangan alat bantu tekanan (lisefor) di Balikpapan Timur.

“Kami juga memperbesar ukuran pipa dan mengganti pipa-pipa lama yang rawan bocor. Salah satunya yang berada di bawah Jembatan Batu Arang,” tambah Yudhi.

Program perbaikan serupa akan dilanjutkan ke kawasan Km 12 Balikpapan Utara dan Balikpapan Barat, yang juga kerap mengalami gangguan distribusi.

Saat ini PTMB telah melayani sekitar 117 ribu sambungan rumah (SR) dari total hampir 800 ribu penduduk Balikpapan. Namun, permintaan sambungan baru terus meningkat dan menjadi tantangan tersendiri.

“Kami harus prioritaskan pelanggan eksisting. Jika dipaksakan menyambung semua permintaan baru, layanan bisa turun dari 24 jam menjadi hanya 18 bahkan 12 jam,” jelasnya.

Yudhi juga menyoroti keterbatasan sumber air baku di Balikpapan. Tidak seperti Samarinda yang mengandalkan Sungai Mahakam, pasokan air untuk Balikpapan hanya bergantung pada Waduk Manggar dan beberapa sumber lokal lainnya.

“Kalau tidak ditangani, ini bisa jadi bom waktu. Penduduk bertambah, tapi kapasitas air baku tetap,” tegas Yudhi.

Untuk jangka panjang, PTMB mendorong percepatan proyek penyediaan air baku dari Bendungan Aji Raden dan Sepaku Semoi, serta pengaliran air dari Sungai Mahakam. Studi kelayakan telah dilakukan, dan kini tengah dihitung aspek teknis dan keekonomiannya.

“Kami ingin agar proyek air baku regional ini bisa masuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Ini penting demi keberlanjutan layanan air bersih di Balikpapan,” pungkas Yudhi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X