• Senin, 22 Desember 2025

Minim Anggaran, BPBD PPU Belum Miliki Pelatihan Penyelaman untuk Tim Darurat Laut

Photo Author
- Kamis, 12 Juni 2025 | 08:11 WIB

PENAJAM — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kuncoro, menyoroti kebutuhan mendesak akan peningkatan kapasitas teknis tim penanggulangan bencana, khususnya di wilayah perairan. Namun, keterbatasan anggaran tahun ini membuat program pelatihan krusial seperti penyelaman laut (scuba diving) belum bisa direalisasikan.

"Kalau tahun ini, ya kita tahu sendiri, tidak ada pelatihan karena efisiensi anggaran. Padahal pelatihan seperti scuba diving itu sangat dibutuhkan," ungkap Kuncoro saat ditemui Senin (9/6/2025).

Dengan garis pantai terpanjang di Kalimantan Timur, Kabupaten PPU menyimpan potensi risiko tinggi terhadap insiden di laut. Namun, hingga kini, anggota satuan tugas BPBD belum memiliki pelatihan dasar menyelam yang dapat menunjang operasi penyelamatan di wilayah perairan.

“Wilayah kami didominasi perairan, dan risiko itu nyata. Idealnya, tim memiliki kemampuan menyelam agar bisa merespons lebih cepat dalam kondisi darurat,” ujarnya.

Kuncoro merujuk pada insiden tenggelamnya kapal KMP Muchlisa di perairan Penajam beberapa waktu lalu sebagai contoh pentingnya kesiapan teknis. Saat itu, proses evakuasi jenazah korban mengandalkan bantuan Basarnas dan relawan warga yang kebetulan memiliki kemampuan menyelam.

“Evakuasi dilakukan oleh pihak luar dan warga yang punya kemampuan scuba diving. Sementara tim kami belum memiliki pelatihan seperti itu. Ini jadi evaluasi serius,” katanya.

Meski kecelakaan laut tergolong jarang, BPBD PPU menilai penting adanya pelatihan rutin agar petugas siap menghadapi segala kemungkinan.

Kuncoro berharap Pemerintah Kabupaten PPU dapat memberi perhatian khusus terhadap kebutuhan pelatihan teknis seperti ini dalam perencanaan anggaran ke depan.

“Jangan sampai kita baru sadar pentingnya pelatihan setelah kejadian terjadi. Harapan kami, di tahun mendatang, alokasi anggaran untuk pelatihan scuba diving dan pelatihan teknis lainnya bisa diprioritaskan,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya soal ketersediaan alat, tetapi juga keterampilan dan kecepatan respons personel di lapangan—terutama dalam menghadapi bencana di daerah rawan seperti kawasan pesisir PPU. (kim/adv)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X