Proses Pendidikan Kader Pemimpin Muda Daerah (PKPMD) yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim melalui Bidang Pengembangan Pemuda kini memasuki tahap akhir. Dari ratusan pendaftar yang ikut sejak awal, hanya 50 peserta yang masih bertahan untuk memperebutkan sepuluh posisi terbaik sebagai wakil resmi Kaltim di tingkat nasional.
“Tahap berikutnya akan kita kerucutkan lagi menjadi 10 besar yang akan kita kirim sebagai utusan Kalimantan Timur,” kata Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Mardareta.
Seleksi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Dispora Kaltim untuk menjaring pemuda potensial dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pemuda komunitas. Menurut Mardareta, proses dilakukan secara bertahap dan menyeluruh, mencakup seleksi administrasi, penilaian kepribadian, hingga wawancara mendalam.
“Awalnya ada 100 peserta. Kita saring lagi jadi 50, dan nanti dipilih lagi jadi 10. Tidak hanya dari nilai akademik atau fisik, tapi juga karakter dan kesiapan mental,” terangnya. Dari 50 peserta yang saat ini masih menjalani pembinaan intensif, mereka akan kembali dinilai untuk dipilih sebagai perwakilan yang benar-benar siap mewakili Kaltim dalam ajang pengembangan kepemudaan nasional.
“Yang kita cari adalah mereka yang tidak hanya unggul di atas kertas, tapi juga siap berkontribusi nyata untuk Kaltim ke depan,” sambungnya.
Dispora Kaltim memastikan bahwa peserta terpilih nantinya akan mendapatkan pelatihan dan pembekalan lebih lanjut.
Proses ini akan didampingi oleh pelatih dan tenaga profesional yang sudah disiapkan khusus untuk memaksimalkan potensi masing-masing peserta. Armen, salah satu pendamping kegiatan seleksi, menambahkan bahwa pelatihan lanjutan tersebut bukan hanya soal pengetahuan teknis, tetapi juga pembentukan karakter dan kepemimpinan.
“Kami ingin peserta siap mental, siap fisik, dan siap menjadi duta Kalimantan Timur yang bisa menginspirasi pemuda lainnya,” ujarnya. Mardareta berharap seleksi ini dapat menjadi pemicu semangat baru bagi generasi muda di Kaltim untuk terus berkembang dan mengambil peran dalam pembangunan. “Proses ini tidak berhenti pada siapa yang terpilih. Tapi bagaimana semuanya bisa belajar dari proses dan punya semangat untuk terus bergerak maju,” tutupnya. (adv/dispora/i)
