• Senin, 22 Desember 2025

Sindikat Perdagangan Bayi Dibongkar Polda Jabar, 5 Diantaranya Asal Pontianak Siap Dikirim ke Singapura

Photo Author
- Rabu, 16 Juli 2025 | 12:39 WIB
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol. Hendra Rochmawan memberikan kepada wartawan soal sindikat perdagangan bayi. Lima Bayi di antaranya berasal dari Pontianak. (ISTIMEWA)
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol. Hendra Rochmawan memberikan kepada wartawan soal sindikat perdagangan bayi. Lima Bayi di antaranya berasal dari Pontianak. (ISTIMEWA)

 

PONTIANAK – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat berhasil mengungkap jaringan perdagangan bayi lintas negara yang telah beroperasi sejak 2023. Dari pengungkapan ini, enam balita berhasil diselamatkan, lima di antaranya berasal dari Pontianak.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, mengatakan kelima balita tersebut baru tiba di Mapolda Jabar setelah menempuh perjalanan dari Pontianak melalui Bandara Cengkareng. Sementara satu balita lainnya berhasil diamankan dari wilayah Jabodetabek.

Selain menyelamatkan korban, polisi juga telah menangkap 12 tersangka dalam kasus ini. Para pelaku disebut memiliki peran berbeda dalam struktur sindikat tersebut.

"Ada yang berperan sebagai perekrut awal bayi, bahkan sejak masih dalam kandungan, ada juga yang bertugas merawat bayi, menampung, hingga membuat surat-surat identitas palsu seperti akta lahir dan paspor. Mereka juga terlibat dalam proses pengiriman bayi yang rencananya akan dikirimkan ke Singapura," ungkap Kombes Hendra dikutip dari Jawapos, Selasa (15/7/25).

Pihak kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk dokumen identitas palsu, paspor, dan surat-surat kelahiran yang digunakan untuk memfasilitasi proses penyelundupan bayi.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jabar Kombes Surawan mengonfirmasi bahwa salah satu tersangka yang ditangkap berinisial SH/LSH. Ia merinci bahwa kelima bayi asal Pontianak telah disiapkan untuk dikirim ke Singapura menggunakan dokumen ilegal.

"Kemudian, satu korban bayi juga kita amankan di Tangerang empat hari lalu," jelasnya. Penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan. Polisi kini tengah menggandeng Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri untuk menelusuri kemungkinan jaringan yang lebih luas. Diketahui, mayoritas bayi yang menjadi target berasal dari wilayah Jawa Barat.

"Kasus ini sendiri berawal dari laporan salah satu orang tua yang melaporkan kasus penculikan anak, kemudian kita kembangkan. Dari keterangan tersangka, ada 24 bayi yang diduga terlibat, dan sejauh ini kita sudah mendapatkan 1 di Tangerang dan 5 di Pontianak yang rencananya akan dikirim ke Singapura. Kita masih terus melakukan pengembangan untuk menemukan bayi-bayi lainnya," tuturnya. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X