SAMARINDA- Para penggiat olahraga rekreasi asal Kalimantan Timur (Kaltim) yang berlaga di Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII di Nusa Tenggara Barat tak pulang dengan tangan kosong. Meski ajang ini bukan kompetisi prestasi seperti PON, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim tetap menyiapkan bentuk penghargaan bagi mereka yang berhasil menyumbang medali.
Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Sulaiman, menegaskan bahwa peran para penggiat olahraga tetap mendapat perhatian. “Fornas menekankan nilai kebugaran, budaya, dan kebersamaan. Bukan sekadar raih medali, tapi bagaimana menjaga identitas lokal melalui olahraga tradisional,” tuturnya. Dispora Kaltim memastikan bahwa bentuk apresiasi yang diberikan tidak sekadar simbolis. Pemerintah telah menyiapkan skema penghargaan yang akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing induk organisasi olahraga (inorga). Nantinya, bentuk dukungan bisa berupa bantuan peralatan atau dana pembinaan.
“Penghargaannya tidak sama seperti atlet prestasi, tapi tetap konkret. Bentuknya menyesuaikan kebutuhan masing-masing inorga, dan semua ini akan kami koordinasikan lebih lanjut dengan pimpinan daerah,” ungkap Sulaiman.
Langkah ini diambil bukan hanya untuk memberi pengakuan, tapi juga sebagai pemantik semangat bagi penggiat agar terus aktif memperkenalkan olahraga lokal khas Kaltim seperti balogo, egrang, dan permainan tradisional lainnya di tingkat nasional.
Tahun ini, kontingen Kaltim mengikuti 44 dari total 74 cabang olahraga rekreasi yang dipertandingkan di Fornas. Meski tidak mengirimkan peserta di semua inorga, hasil yang diraih tetap membanggakan.
Dengan dukungan ini, diharapkan para pegiat tidak hanya termotivasi untuk tampil lebih baik di ajang serupa berikutnya, tetapi juga terus berperan dalam melestarikan olahraga sebagai bagian dari warisan budaya daerah. (RM-1/adv/rin)