PROKAL.co, BALIKPAPAN – Banjir masih menjadi momok tahunan bagi warga Balikpapan, terutama di kawasan padat kota. Pemerintah Kota (Pemkot) pun menegaskan, solusi jangka panjang berada pada pembangunan Bendali Ampal Hulu yang digadang menjadi “tameng” utama pengendali air di wilayah pusat kota.
Kabid Sumber Daya Air dan Drainase Dinas PU Balikpapan, Jen Supriyanto, mengatakan, dua daerah aliran sungai (DAS) dinilai paling berpengaruh terhadap banjir Balikpapan, yakni DAS Ampal Hulu dan DAS Klandasan Kecil. DAS Klandasan Kecil melintas di kawasan sibuk seperti Jalan Antasari hingga Gunung Sari, sedangkan DAS Ampal membentang dari Pasar Segar hingga Balikpapan Superblock (BSB).
Untuk DAS Ampal, ada tiga opsi penanganan: pembangunan rumah pompa, pelebaran saluran, dan pembangunan bendali. Meski rumah pompa dianggap solusi tercepat, Pemkot menilai bendali jauh lebih efektif untuk jangka panjang.
Untuk DAS Ampal, kata Jen, ada tiga opsi penanganan, yakni pembangunan rumah pompa, pelebaran saluran, dan pembangunan bendali. Meski rumah pompa dianggap solusi tercepat, Pemkot menilai bendali jauh lebih efektif untuk jangka panjang.
“Kami prioritaskan Bendali Ampal Hulu. Lahan sudah hampir tuntas, dari target 10 hektare kini 9,4 hektare berhasil dibebaskan,” ujar Jen, saat ditemui di kantornya.
Ia mengatakan, dari total anggaran Rp 100 miliar, hingga kini Rp 70 miliar sudah terserap, dengan Rp 47 miliar di antaranya dialokasikan khusus untuk pembebasan lahan. Namun, kendati lahan tersedia, pembangunan fisik bendali masih tertunda karena keterbatasan dana daerah. Pemkot kini menunggu suntikan anggaran dari APBN maupun Pemprov Kaltim melalui Balai Wilayah Sungai.
"Sambil menanti kepastian pendanaan, langkah sementara dilakukan melalui pengerukan alur sungai di DAS Ampal. Pengerjaan dengan pola karya bakti TNI ini menelan biaya Rp 6 miliar dan ditarget rampung pada akhir Agustus 2025," katanya.
Dengan berjalannya pengerukan ini, Pemkot berharap banjir dapat sedikit tereduksi sembari menunggu Bendali Ampal benar-benar berdiri. Jen menambahkan, proyek besar ini diyakini bakal jadi kunci menekan potensi banjir yang terjadi.