Penajam - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU), Raup Muin mengaku prihatin melihat kondisi pelabuhan speedboat dan klotok yang minim mendapat perhatian dari pemerintah daerah.
Hal itu dikarenakan terdapat beberapa pondasi kayu di Pelabuhan speedboat dan klotok yang mulai terlihat rapuh.
Padahal, kedua infrastruktur strategis tersebut merupakan gerbang masuk PPU dan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta akses tercepat karena dianggap sebagai jalur perlintasan antardaerah.
“Memang nggak ada kepedulian. Bahkan sebagian ASN, khususnya kepala-kepala dinas tidak lewat situ justru lewat Chevron. Jadi apa yang mau dirasakan kalau nggak pernah lewat situ, seharusnya fasilitas-fasilitas yang rusak itu harus menjadi perhatian pemerintah daerah,” ujarnya belum lama ini.
Raup mengaku pihak legislatif telah berulang kali mendorong pemerintah daerah untuk segera melakukan revitalisasi terhadap pelabuhan tersebut. Bahkan, perencanaan revitalisasinya telah ada sejak 10 tahun lalu.
Namun, dirinya menyadari tertundanya revitalisasi pelabuhan speedboat dan klotok dikarenakan kondisi anggaran yang tidak memadai, sehingga pemerintah daerah diminta untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim agar dapat dibantu.
“Kalau nggak salah itu juga masuk wilayah dari Pemprov Kaltim, maka dari itu kita berharap ke depan pemerintah dapat lebih serius terhadap pelabuhan (speedboat dan klotok) karena itu merupakan fasilitas umum,” tukasnya. (or45)
