PENAJAM - Lonjakan inflasi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali menjadi sorotan. Sekretaris Komisi II DPRD PPU, Jamaluddin, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kesejahteraan petani dan daya beli masyarakat di tengah inflasi yang mencapai 3,26 persen.
Menurutnya, kenaikan harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai dan tomat memang memberikan keuntungan bagi petani lokal.
Namun, masyarakat sebagai konsumen ikut terdampak dengan menurunnya kemampuan membeli kebutuhan pokok.
“Kenaikan harga bisa memberi peluang petani memperoleh hasil lebih baik, tetapi di saat bersamaan masyarakat kesulitan membeli kebutuhan,” ujar Jamaluddin, Selasa (2/9/2025).
Ia berharap ada kebijakan yang mampu menghadirkan keadilan bagi semua pihak.
“Yang kita harapkan fifty-fifty, petani sejahtera, masyarakat juga tidak terbebani,” lanjutnya.
Kondisi tersebut, tambahnya, perlu segera direspons pemerintah daerah melalui langkah konkret, mulai dari penyerapan hasil panen petani, operasi pasar, hingga memperkuat cadangan pangan daerah.
“Harus ada evaluasi menyeluruh agar inflasi tidak hanya dilihat dari sisi angka, tetapi juga dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.