PENAJAM – Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Muhajir, mengungkapkan bahwa serapan anggaran daerah hingga triwulan II tahun 2025 baru mencapai 27,46 persen.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa realisasi fisik dari berbagai kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah berjalan sesuai rencana.
"Jadi gini, memang serapan keuangan kita ini masih rendah, baru 27,46 persen di triwulan dua, padahal targetnya seharusnya 50 persen. Tapi secara fisik, pekerjaan di lapangan itu sudah jalan semua," ujar Muhajir saat ditemui usai rapat bersama DPRD PPU, di Kantor DPRD PPU, Selasa (5/8/2025).
Ia menyebut, beberapa kegiatan sudah masuk tahap lelang dan berjalan. Hanya saja, proses pembayaran masih menunggu ketersediaan dana yang bersumber dari transfer pemerintah pusat.
"Pembayarannya terkendala kemampuan keuangan daerah, terutama karena dana dari pusat belum sepenuhnya disalurkan. Jadi kita masih menunggu informasi terkait itu," jelasnya.
Muhajir menjelaskan bahwa hambatan ini terjadi karena adanya sejumlah kebijakan nasional yang berpengaruh pada proses pelaksanaan kegiatan di awal tahun. Salah satunya adalah terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) terkait efisiensi anggaran dan ditindaklanjuti Surat Edaran (SE) bersama antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri, yang meminta daerah menunda proses pelelangan hingga ada penyesuaian efisiensi anggaran.
"Awalnya terbit Inpres tentang efisiensi, lalu disusul SE yang melarang lelang proyek lebih dulu. Itu kan Desember 2024 – Januari 2025. Akhirnya kita harus ramu ulang. Jadi itu faktor yang memengaruhi. Karena menunggu Peraturan Kepala Daerah (Perkada), baru kita bisa running semua,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penyesuaian terhadap kebijakan internal yang sudah diterbitkan sebelumnya, seperti surat edaran terkait pembayaran kepada pihak ketiga.
Penyesuaian tersebut akan dilakukan sesuai dengan alokasi dana yang benar-benar disalurkan oleh pusat.
Mengenai proyeksi hingga akhir tahun, Muhajir optimis kegiatan fisik akan selesai tepat waktu. Ia berharap penyaluran dana transfer pusat dapat segera dilakukan agar proses pembayaran tidak tertunda lebih lama.
"Kalau dari sisi pelaksanaan sih rata-rata semua OPD sudah running. Tinggal dukungan keuangannya. Semoga saja nanti dibarengi dengan alokasinya," ungkapnya.
Muhajir mengakui bahwa ritme serapan anggaran di PPU memang cenderung meningkat tajam di akhir tahun. Hal ini juga terjadi pada tahun 2024 lalu, di mana serapan anggaran baru melonjak signifikan menjelang Desember, dengan capaian akhir mencapai 93 persen.
"Dari tren tahun lalu, memang serapan kita paling tinggi itu Desember," pungkasnya. (kim/adv)