PENAJAM – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menargetkan total produksi gabah mencapai 50 ribu ton dari hasil panen Musim Tanam (MT) 1 dan MT 2 tahun 2024.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pertanian dan Hortikultura Distan PPU, Gunawan, saat memberikan keterangan terkait perkembangan panen padi PPU.
"Alhamdulillah, panen MT 2 sudah dimulai, dan Bulog sudah mulai bergerak untuk menyerap hasil panen dari petani," ujarnya, Kamis (7/8/2025).
Gunawan mengatakan, meski luas lahan tanam pada MT 2 lebih rendah dibanding MT 1, pihaknya tetap optimistis produktivitas panen bisa meningkat.
“Harapan saya, meskipun luasan lahan di MT 2 ini lebih sedikit, tapi produktivitasnya naik. Jadi, jika MT 1 kemarin kita bisa dapat 24.880 ton, mudah-mudahan di MT 2 ini bisa lebih dari 25 ribu ton. Target total kita dari MT 1 dan MT 2 itu paling tidak 50.000 ton,” tegasnya.
Namun demikian, Gunawan mengingatkan bahwa keberhasilan MT 3 masih bergantung pada kondisi cuaca. Ketidakpastian curah hujan menjadi tantangan utama, terutama karena kondisi lahan kering di sejumlah wilayah.
"Kalau MT 3 tidak bisa berjalan karena cuaca dan keringnya lahan, ya mau tidak mau kita harus tunggu MT 1 tahun 2025-2026 yang insyaallah dimulai Oktober, November, Desember 2025, dan Januari 2026," ucapnya.
Terkait target indeks pertanaman (IP), Gunawan menyebut pihaknya masih menargetkan IP 2,5. Namun realisasi saat ini baru mencapai 1,84. “Saya yakin tidak akan tercapai target IP 2,5 itu. Kita ini seharusnya sudah masuk MT 3, tapi Agustus tahun ini kita baru panen MT 2. Padahal umur tanaman padi itu mutlak empat bulan, enggak bisa dipercepat," jelasnya.
Menurutnya, petani masih menyesuaikan diri dengan kalender tanam berbasis IP 300, yakni sistem tanam tiga kali dalam setahun.
“Harusnya MT 1 dimulai Oktober sampai Januari, MT 2 Februari sampai Mei, dan MT 3 Juni sampai September. Kalau itu dijalankan tepat, saya yakin target IP bisa tercapai,” katanya.
Gunawan berharap ke depan seluruh elemen pertanian bisa lebih disiplin dalam menerapkan kalender tanam agar target produksi dan IP bisa tercapai optimal.
"Mohon doa dan dukungan dari seluruh pihak agar target kita ini bisa tercapai. Ini bukan cuma soal jumlah, tapi soal ketahanan pangan daerah juga," pungkasnya. (kim/adv)