PENAJAM –Dinas Pertanian (Distan) terus mendorong transformasi sektor pertanian dari sistem tradisional menuju pertanian modern. Langkah ini dilakukan sebagai upaya percepatan peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam padi di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PPU, Andi Trasodiharto, mengatakan bahwa perubahan menuju pertanian modern mendapat dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah kerja sama strategis dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Untuk mengejar ketertinggalan dalam perluasan tanam padi atau luas tambah tanam, kami menggandeng teman-teman TNI. Ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Kementerian Pertanian dan TNI yang sudah terjalin mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah, seperti Kodim dan Dinas Pertanian," ujarnya, Jumat (15/8/2025).
Menurut Andi, salah satu bentuk konkret kolaborasi tersebut adalah optimalisasi lahan pertanian (Oplah) seluas 5.896 hektare. Pada tahap pertama, seluas 3.546 hektare telah digarap, dan sisanya akan dilanjutkan pada tahap kedua hingga tahun 2025.
Lebih lanjut, Andi menyampaikan bahwa peran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga sangat penting dalam mendukung modernisasi pertanian di PPU. Dukungan tersebut hadir dalam bentuk bantuan subsidi pupuk, bibit ternak, alat pertanian, dan sarana pengolahan hasil pertanian yang didanai melalui APBD.
"Dengan adanya program Brigade Pangan, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta keterlibatan TNI, para petani yang sebelumnya membiarkan sawahnya tidak tergarap kini mulai aktif kembali ke lahan. Ini menjadi langkah besar menuju kemandirian dan ketahanan pangan daerah," tambahnya.
Ia optimistis sinergi antarsektor akan mampu mempercepat realisasi pertanian modern sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. (kim/adv)