PENAJAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali menyoroti kebutuhan pembangunan gudang logistik permanen.
Selama lima tahun terakhir, instansi ini terpaksa menyewa gudang penyimpanan dengan biaya yang tidak sedikit, yakni hampir menembus Rp1 miliar.
Kepala BPBD PPU, Sukadi Kuncoro, mengungkapkan bahwa gudang yang digunakan saat ini berlokasi di Kilometer 3 Penajam, tak jauh dari SMA Negeri 1 PPU. Setiap tahun, biaya sewanya mencapai Rp180 juta.
“Kalau dihitung sudah hampir Rp1 miliar hanya untuk sewa gudang. Padahal kalau dibangun sekali, bisa dipakai dalam jangka panjang,” ujarnya, Senin (18/8/2025).
Menurut Kuncoro, kebutuhan gudang logistik bukan hanya sekadar tempat penyimpanan, melainkan fasilitas vital dalam mendukung kesiapsiagaan bencana.
Ia menilai keberadaan gudang yang representatif dapat mempercepat distribusi bantuan ketika terjadi bencana alam maupun keadaan darurat kemanusiaan.
“Kalau logistik tersimpan dengan baik, penanganan di lapangan bisa lebih cepat. Distribusi bantuan pun tidak terhambat,” jelasnya.
Meski BPBD kini telah menempati gedung kantor baru di belakang Dinas Kesehatan PPU, fasilitas gudang tidak ikut dibangun. Hal ini membuat BPBD tetap mengandalkan gudang sewa yang menguras anggaran setiap tahunnya.
Kuncoro menyebut pihaknya sudah berulang kali mengajukan pembangunan gudang ke pemerintah daerah, namun keterbatasan keuangan membuat rencana tersebut belum terwujud.
“Kami selalu usulkan, tapi jawabannya belum ada anggaran. Akhirnya, tiap tahun ya terus membayar sewa,” pungkasnya. (kim/adv)