PENAJAM – Kabar baik datang untuk dunia pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyalurkan bantuan revitalisasi sekolah senilai Rp 4,1 miliar untuk delapan satuan pendidikan di wilayah ini.
Dana tersebut bakal digunakan membenahi fasilitas belajar yang selama ini banyak mengalami kerusakan, mulai dari ruang kelas, ruang guru, laboratorium, perpustakaan, toilet, hingga Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) PPU, Ricci Firmansyah, menegaskan revitalisasi ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga peningkatan kualitas proses belajar mengajar.
“Anak-anak dan guru membutuhkan ruang belajar yang aman, nyaman, dan layak. Itu sebabnya bantuan ini sangat strategis bagi peningkatan mutu pendidikan di PPU,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).
Menurut Ricci, sekolah penerima bantuan ditentukan melalui data kerusakan yang tercatat di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) serta hasil verifikasi tim teknis Kemendikdasmen di lapangan. Tahun ini, yang beruntung mendapatkan dana revitalisasi adalah lima Sekolah Dasar (SD), dua Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan satu Taman Kanak-Kanak/PAUD.
Setiap sekolah nantinya akan melaksanakan pembangunan secara swakelola melalui Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) yang sudah dibentuk. “Model swakelola memberi ruang bagi sekolah untuk lebih bertanggung jawab dan transparan dalam penggunaan anggaran,” jelas Ricci.
Program revitalisasi ini merupakan bagian dari agenda nasional Kemendikdasmen yang menyasar sekolah dengan kondisi infrastruktur rusak sedang hingga berat.
Ricci berharap pelaksanaan berjalan tepat sasaran agar membuka peluang bagi PPU kembali memperoleh dukungan serupa di tahun mendatang. “Jika hasilnya baik dan transparan, tentu lebih mudah untuk kembali mendapatkan kepercayaan pemerintah pusat,” tegasnya.
Pemkab PPU optimistis langkah ini akan menjadi dorongan penting bagi peningkatan mutu pendidikan di daerah. Infrastruktur yang lebih layak diyakini bakal mendorong semangat belajar siswa sekaligus memperkuat komitmen daerah mencetak sumber daya manusia unggul sejak pendidikan dasar.