PROKAL.co, Balikpapan- PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melakukan pemantauan intensif di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Balikpapan. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 13 hingga 15 Oktober 2025 ini, menyasar SPBU-SPBU strategis guna memastikan seluruh aspek operasional berjalan optimal dan sesuai standar.
Pemantauan dilakukan langsung oleh tim Pertamina Patra Niaga di lebih dari 20 titik SPBU, termasuk SPBU di Jalan Soekarno-Hatta KM 4, MT Haryono, Mayjend Sutoyo, hingga wilayah KM 38 Balikpapan.
Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan, Edi Mangun, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk menjaga kualitas layanan dan memperbaiki aspek yang perlu ditingkatkan demi kenyamanan pelanggan.
“Monitoring rutin ini merupakan langkah nyata kami dalam menjaga standar pelayanan dan fasilitas. Melalui pemantauan berkelanjutan, kami ingin memastikan seluruh SPBU mampu memberikan pengalaman yang nyaman dan memuaskan bagi masyarakat,” ujar Edi.
Hasil pengecekan menunjukkan bahwa sebagian besar SPBU telah menerapkan 14 langkah standar operasional penerimaan BBM dengan baik. Fasilitas pendukung seperti nozzle, dispenser, alat pemadam api ringan (APAR/APAB), serta peralatan pengujian BBM dinyatakan dalam kondisi prima. Meski demikian, pengecekan rutin dan berkala tetap diperlukan untuk menjaga keamanan dan performa layanan.
Edi juga menyoroti pentingnya pengaturan antrean kendaraan, terutama pada jam-jam sibuk. Ia mengungkapkan bahwa masih ada beberapa SPBU yang perlu memperbaiki sistem antrean agar pelayanan menjadi lebih tertib dan efisien.
“Pengaturan antrean yang baik sangat penting agar pelanggan mendapatkan layanan cepat dan tidak terganggu. Kami terus berkoordinasi dengan pengelola SPBU untuk meningkatkan hal ini,” tambahnya.
Pertamina juga mendorong implementasi prinsip 3S (Senyum, Sapa, Salam) oleh operator SPBU sebagai bagian dari pendekatan pelayanan yang lebih humanis. Selain itu, fasilitas umum seperti toilet, musala, hingga penerangan dan kebersihan area SPBU turut menjadi fokus perbaikan. Mayoritas fasilitas tersebut saat ini berada dalam kondisi baik hingga sangat baik.
Tak hanya itu, digitalisasi layanan juga menjadi perhatian utama. Penggunaan aplikasi MyPertamina sebagai sistem pembayaran non-tunai terus dioptimalkan guna memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
“Digitalisasi SPBU melalui MyPertamina adalah bagian dari transformasi pelayanan kami yang lebih cepat, aman, dan modern,” kata Edi.