• Senin, 22 Desember 2025

DLH Balikpapan Genjot Pengurangan Sampah 50 Ton per Hari Lewat Penguatan Bank Sampah Kelurahan

Photo Author
- Rabu, 22 Oktober 2025 | 14:34 WIB

BALIKPAPAN – Upaya Kota Balikpapan menuju kota ramah lingkungan terus diperkuat. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pemerintah kota menargetkan pengurangan sampah hingga 50 ton per hari dengan memperkuat peran bank sampah di tingkat kelurahan. Langkah ini menjadi strategi utama dalam pengelolaan sampah dari hulu, guna menekan volume yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar, Balikpapan Timur.
Kepala DLH Balikpapan Sudirman Djayaleksana menjelaskan, pihaknya tengah mengintensifkan pembentukan dan aktivasi bank sampah baru di seluruh kelurahan. Setiap kelurahan ditargetkan memiliki enam bank sampah aktif, agar pengelolaan sampah bisa lebih terdesentralisasi.
“Saat ini jumlah unit bank sampah sudah mencapai sekitar 205 hingga 210 unit. Kami dorong pengelolaan dimulai dari rumah tangga. Sampah harus dipilah sebelum dibuang ke TPS, hanya residu yang tidak bisa didaur ulang yang masuk ke TPA,” ujarnya belum lama ini.

Dengan sistem pengelolaan berbasis masyarakat ini, DLH memperkirakan mampu memangkas timbulan sampah antara 5 hingga 10 ton per hari di setiap kecamatan. Jika program berjalan optimal di lima hingga enam kecamatan, pengurangan bisa mencapai 50 ton per hari atau sekitar 550 ton per bulan.
Meski begitu, Sudirman menegaskan bahwa angka tersebut masih bersifat estimasi. Realisasi target bergantung pada kesiapan infrastruktur pendukung, termasuk mesin, peralatan, serta operasional bank sampah yang kini tengah disiapkan pemerintah.
“Butuh proses dan partisipasi aktif masyarakat. Pemilahan sampah harus menjadi kebiasaan, bukan sekadar imbauan,” ujarnya.

DLH menilai, keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari berkurangnya volume sampah, tetapi juga dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Pemerintah berharap masyarakat mulai berperan aktif memilah sampah dari rumah, sehingga sistem pengelolaan bisa berjalan berkelanjutan.
“Pengurangan sampah bukan sekadar soal angka. Ini adalah upaya membangun kesadaran bersama untuk menjaga kota tetap bersih dan sehat,” tambah Sudirman.

Langkah penguatan bank sampah juga menjadi bagian dari komitmen Balikpapan menuju kota hijau dan berkelanjutan, sejalan dengan target pengurangan ketergantungan terhadap TPA. DLH berharap konsep ini mampu menumbuhkan ekonomi sirkular di masyarakat, di mana sampah tidak hanya berakhir sebagai limbah, tetapi juga memiliki nilai ekonomi.
Dengan partisipasi masyarakat, dukungan infrastruktur, dan kebijakan pemerintah yang konsisten, Balikpapan optimistis dapat memperkuat posisinya sebagai kota percontohan dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas di Kalimantan Timur.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X