• Senin, 22 Desember 2025

Budiono: Anak Jalanan di Balikpapan Butuh Perhatian Serius

Photo Author
- Senin, 3 November 2025 | 17:25 WIB

PROKAL.co, BALIKPAPAN – Meningkatnya jumlah anak jalanan (anjal) di berbagai sudut Kota Balikpapan mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono, menyerukan agar Pemerintah Kota segera turun tangan dan mengambil langkah nyata dalam menangani permasalahan sosial yang kian kompleks tersebut.

Budiono menilai, keberadaan anak-anak di bawah umur yang berkeliaran hingga larut malam merupakan potret lemahnya pengawasan dan perhatian terhadap generasi muda. “Mereka ada yang berjualan tisu, kerupuk, koran, bahkan mengamen. Ini sudah menjadi pemandangan biasa, padahal mereka seharusnya belajar dan beristirahat di rumah,” ujarnya, saat ditemui di Kantor DPRD, Senin (3/11).

Ia juga menuturkan kisah seorang warga yang saat makan malam di sebuah restoran pada pukul 23.30 Wita didatangi anak kecil berjualan kerupuk. “Ia hanya bisa memberi uang karena kasihan melihat anak itu lelah dan memelas. Situasi seperti ini seharusnya tidak terjadi di kota yang sedang berkembang seperti Balikpapan,” kata Budiono.

Politisi itu menegaskan bahwa persoalan anak jalanan bukan sekadar masalah ekonomi, melainkan juga menyangkut pendidikan, perhatian keluarga, dan tanggung jawab sosial pemerintah. “Rata-rata mereka putus sekolah, orang tuanya tidak fokus mengurus anak. Ini menunjukkan perlunya sinergi antara dinas sosial, pendidikan, dan aparat kelurahan,” ujarnya.

Meski demikian, Budiono mengapresiasi langkah Babinsa dan Bhabinkamtibmas Klandasan Ilir yang berinisiatif mengumpulkan 10–15 anak jalanan dan memberikan pembinaan melalui kegiatan pengajian. “Langkah ini sangat baik dan patut ditiru oleh wilayah lain. Pendekatan humanis seperti ini bisa membantu mengembalikan anak-anak ke jalur yang benar,” tegasnya.

Untuk jangka panjang, Budiono menyarankan agar anak-anak jalanan diarahkan ke Sekolah Keterampilan dan Pelatihan (SKP) di Gunung Pasir atau Sepinggan. “Kalau sudah tidak sekolah, mereka perlu diberi pelatihan agar memiliki masa depan yang lebih baik,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa praktik eksploitasi anak di jalan tidak boleh dibiarkan. “Anak-anak ini adalah aset bangsa. Tugas kita bersama memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan yang aman, berpendidikan, dan memiliki harapan hidup yang cerah,” pungkas Budiono. (oy/adv)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X