BALIKPAPAN – Tak perlu menunggu proyek besar untuk membawa perubahan. Bagi Suwanto, anggota DPRD Balikpapan, perubahan bisa dimulai dari pekarangan rumah sendiri. Lewat program Kampung Bungas, ia mengajak warga menanam sayur dan buah di halaman masing-masing. Kini, gerakan sederhana itu menjelma menjadi contoh nyata kemandirian pangan dan kebersamaan warga.
Dalam acara Clean, Green, Health (CGH) yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan di Dome, Selasa (4/11/2025), Suwanto menceritakan bagaimana ide ini lahir. “Waktu pandemi COVID-19, semua orang di rumah, bingung mau ngapain. Dari situ saya terpikir, kenapa nggak ajak warga nanam aja? Lumayan buat isi waktu dan kebutuhan dapur,” ujarnya.
Program ini dimulai sejak 2019, hanya melibatkan dua RT. Namun berkat semangat gotong royong, kini sudah berkembang ke lima RT: 64, 65, 66, 68, dan 69. Warga menanam beragam jenis tanaman, mulai dari cabai, selada, tomat, sawi, terong, hingga bunga hias. “Yang penting hijau dan bermanfaat,” kata Suwanto.
Bukan hanya sekadar menanam, warga kini punya 3.000 lubang tanam hidroponik yang jadi simbol inovasi kampung. Hasil panen dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan sebagian dijual untuk menambah penghasilan. “Sekarang ibu-ibu banyak yang senyum, soalnya nggak perlu ke pasar tiap hari,” katanya.
Kampung Bungas juga mendapat dukungan dari berbagai instansi. Dinas Pertanian dan DP3 membantu penyediaan bibit dan pupuk, sedangkan kelurahan serta kecamatan aktif mendukung kegiatan warga. Meski begitu, Suwanto menegaskan bahwa inti gerakan ini tetap pada partisipasi masyarakat. “Ini bukan proyek top-down. Semua berawal dari warga sendiri. Pemerintah cuma memfasilitasi.”
Konsep yang diterapkan sejalan dengan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), di mana setiap rumah memanfaatkan ruang sekecil apa pun untuk menanam. “Nggak perlu lahan luas, yang penting mau bergerak,” katanya.
Ke depan, Suwanto berencana memperluas program ini ke lebih banyak wilayah. “Kalau bisa sepuluh RT, atau bahkan seluruh kelurahan. Karena ini bukan cuma soal sayur, tapi soal kemandirian dan rasa kebersamaan,” ujarnya.
Kampung Bungas kini jadi inspirasi baru bagi warga Balikpapan: bagaimana dari pekarangan kecil, tumbuh harapan besar untuk hidup hijau, sehat, dan saling bantu. Sebuah bukti bahwa perubahan besar memang bisa dimulai dari rumah sendiri. (oy/adv)