PROKAL.co, BALIKPAPAN – Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Yono Suherman, mengajak seluruh warga kota agar lebih peka dan berani melapor jika menemukan kasus kekerasan terhadap anak di lingkungannya. Menurutnya, meski Balikpapan sudah berstatus sebagai Kota Layak Anak, realita di lapangan menunjukkan masih banyak anak yang menjadi korban kekerasan fisik maupun psikis.
Ditemui usai menghadiri kegiatan di Kantor Wali Kota Balikpapan, Senin (10/11/2025), Yono menilai bahwa kesadaran masyarakat dalam melaporkan kasus kekerasan masih tergolong rendah. Padahal, kata dia, partisipasi publik merupakan salah satu kunci untuk menghentikan rantai kekerasan terhadap anak sejak dini.
“Banyak warga yang tahu, tapi memilih diam. Ini yang kita dorong agar berubah. Kalau ada kekerasan, sekecil apa pun, segera lapor. Jangan takut, karena laporan masyarakat sangat membantu pemerintah dalam mengambil tindakan cepat,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa pelaporan bisa dilakukan dengan mudah melalui berbagai jalur, mulai dari ketua RT, Babinsa, hingga instansi resmi seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB). Menurutnya, semakin cepat laporan masuk, semakin besar peluang anak korban kekerasan mendapat perlindungan dan penanganan yang tepat.
“Kita tidak ingin kasus baru diketahui setelah anak sudah trauma berat. Kalau laporan cepat, tindakan juga bisa cepat. Itu sebabnya masyarakat harus aktif,” tambahnya.
Selain menyoroti pentingnya pelaporan, Yono juga mengungkapkan bahwa DPRD bersama Pemerintah Kota Balikpapan terus menjalankan program sosialisasi dan edukasi tentang perlindungan anak. Kegiatan ini menyasar masyarakat hingga ke tingkat RT dan sekolah-sekolah agar pemahaman tentang bahaya kekerasan semakin meluas.
“Dewan dan pemerintah rutin turun langsung ke lapangan. Sosialisasi dilakukan agar warga tahu bahwa perlindungan anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga semua pihak, termasuk keluarga,” katanya.
Ia menilai bahwa label Kota Layak Anak seharusnya menjadi semangat bersama, bukan sekadar predikat simbolis. Menurut Yono, komitmen seluruh elemen masyarakat menjadi faktor utama dalam mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan bebas kekerasan bagi anak-anak Balikpapan.
“Kita ingin masyarakat tidak hanya bangga dengan status Kota Layak Anak, tapi benar-benar berperan menjaga anak-anak di sekitar mereka. Laporkan, bantu, dan jangan biarkan kekerasan terus terjadi,” tutupnya.
Dengan pesan tegas tersebut, Yono berharap setiap warga dapat menjadi mata dan telinga bagi perlindungan anak di Balikpapan, agar kota ini benar-benar layak dan aman bagi tumbuh kembang generasi masa depan. (oy/adv)