• Minggu, 21 Desember 2025

Manajemen Grand City Sampaikan Duka dan Janji Penataan Usai Tragedi Enam Anak Tenggelam di Kubangan Kilometer 8

Photo Author
- Rabu, 19 November 2025 | 08:11 WIB
Land & Permit Department Head Grand City, Piratno. (foto: wawan/prokal)
Land & Permit Department Head Grand City, Piratno. (foto: wawan/prokal)

PROKAL.co, BALIKPAPAN- Pilu tragedi tenggelamnya enam anak di kubangan air Kilometer 8, Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, turut dirasakan manajemen Grand City Balikpapan. Pihak pengembang menyatakan duka mendalam atas musibah yang menelan korban jiwa tersebut. Pasalnya, lokasi kejadian berdekatan dengan perumahan milik PT Sinar Mas Wisesa tersebut.

Land & Permit Department Head Grand City, Samuel Piratno, menyampaikan bahwa insiden ini menjadi keprihatinan. “Kami berempati kepada seluruh keluarga korban. Peristiwa seperti ini sangat memprihatinkan, apalagi melibatkan anak-anak,” ujarnya, usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Balikpapan dan unsur pemerintah, Selasa (18/11).

Menurut Samuel Piratno, keberadaan kubangan yang selama ini dikeluhkan warga bukan sengaja dibiarkan, melainkan muncul akibat perbedaan elevasi antara lahan masyarakat dan area yang dikerjakan untuk akses menuju KM 8. Pergeseran kontur tanah itu menciptakan cekungan besar yang mudah terisi air ketika musim hujan. Letaknya yang berdekatan dengan permukiman membuat area tersebut rupanya dijadikan tempat bermain anak-anak.

Ia menjelaskan bahwa Grand City sudah melakukan sejumlah koordinasi internal untuk penanganan dan pengawasan. Namun, upaya di lapangan kerap tersendat karena persoalan kepemilikan lahan. Ada warga yang setuju melepas tanahnya, namun sebagian lain memilih mempertahankannya, sehingga penataan kawasan berjalan tidak optimal. “Kondisinya membuat pengerjaan tata ruang sering tertunda,” jelasnya.

Untuk memperketat pengawasan di kawasan kubangan tersebut, manajemen Grand City menurunkan tujuh personel keamanan yang berpatroli secara bergilir setiap hari. Patroli tidak dilakukan di satu titik, melainkan menyisir seluruh area yang dinilai rawan. “Mereka tidak stand by, namun berkeliling patroli untuk memastikan kawasan tetap terpantau dan tidak ada aktivitas yang membahayakan,” ujar Samuel Piratno.

Ia menegaskan bahwa perusahaan akan mengikuti seluruh arahan hasil rapat koordinasi. Grand City, kata Samuel Piratno, siap menjalankan setiap rekomendasi yang diberikan pemerintah maupun pihak terkait lainnya. “Semua langkah yang telah disepakati akan kami tindak lanjuti bersama manajemen. Kami terbuka dan siap berkoordinasi demi keamanan kawasan,” tuturnya.

Dari sisi teknis, perusahaan menyiapkan langkah penanganan sementara dan jangka panjang. Di antaranya meratakan kontur dengan memindahkan tanah dari area yang lebih tinggi untuk menutup kubangan, serta membuka diskusi relokasi lahan menyusul rekomendasi Komisi I DPRD agar pemilik lahan dilibatkan sejak awal dalam penataan.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X