• Minggu, 21 Desember 2025

Wamen ESDM Tinjau Tahap Akhir RDMP Balikpapan, Proyek Raksasa Rencana Diresmikan Presiden Desember 2025

Photo Author
- Kamis, 20 November 2025 | 08:16 WIB

 

Balikpapan- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung meninjau langsung progres akhir proyek strategis nasional Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Rabu (19/11). Dalam kunjungan tersebut, Yuliot memastikan pekerjaan fisik megaproyek itu sudah memasuki fase terakhir dan hanya menyisakan 1–2 persen penyempurnaan teknis sebelum diresmikan pada Desember 2025. Rencananya, Presiden Prabowo akan hadir meresmikan.

Yuliot menyampaikan keyakinannya bahwa seluruh rangkaian finalisasi dapat diselesaikan tepat waktu. Menurutnya, tahap commissioning fasilitas sudah berjalan stabil, menandai kesiapan kilang untuk segera beroperasi penuh. “Kami optimistis sebelum Presiden resmikan, seluruh detail teknis sudah selesai,” ujarnya.

Dalam peninjauan tersebut, Yuliot juga menegaskan kembali komitmen RDMP Balikpapan untuk memprioritaskan pengolahan minyak domestik. Pemerintah, katanya, ingin seluruh minyak dalam negeri dimaksimalkan untuk kebutuhan nasional sehingga impor hanya dilakukan ketika pasokan tidak mencukupi. Karena itu, keberadaan fasilitas penyimpanan minyak berskala besar dianggap sangat krusial untuk menjaga ketersediaan energi nasional.

Salah satu infrastruktur vital yang hampir rampung adalah oil storage berkapasitas dua juta kiloliter, yang disebut-sebut sebagai tangki penyimpanan terbesar di Indonesia saat ini. Selain memperkuat ketahanan energi, fasilitas tersebut menjadi penopang utama kelancaran operasi kilang yang tengah memasuki tahap akhir pembangunan.

RDMP Balikpapan sendiri merupakan salah satu investasi terbesar dalam sejarah BUMN. Dengan nilai mencapai 7,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 126 triliun, proyek ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas pengolahan menjadi 360 ribu barel per hari. Setara 22 hingga 25 persen kebutuhan nasional. Pemerintah optimistis penambahan kapasitas ini mampu menekan impor BBM hingga 10–15 persen.

Selain memperluas kapasitas, RDMP Balikpapan juga membawa konsep green refinery. Kilang dikembangkan untuk dapat mengolah residu rendah menjadi produk petrokimia bernilai tinggi, seperti propilen dan etilen, yang selama ini masih bergantung pada impor. Inovasi ini dinilai akan memperkuat industri hilir sekaligus meningkatkan efisiensi energi nasional.

Soal kepastian waktu peresmian, Yuliot menyebut jadwal masih menunggu finalisasi dari protokol istana. Namun ia menegaskan bahwa pemerintah bertekad menjaga komitmen waktu yang telah ditetapkan. “Kita sudah maju, jadi tidak boleh mundur. Harapannya tetap on schedule dan diusulkan presiden yang meresmikan,” katanya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X