• Senin, 22 Desember 2025

DP3AKB Balikpapan Gelar “Sehari Belajar di Luar Kelas” Wujudkan Hak Anak untuk Bahagia dan Berekspresi  

Photo Author
- Kamis, 20 November 2025 | 19:35 WIB

PROKAL.co, BALIKPAPAN — Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia, Pemerintah Kota Balikpapan kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kota yang ramah anak dengan mendorong seluruh satuan pendidikan melaksanakan kegiatan Sehari Belajar di Luar Kelas atau Outdoor Classroom Day (OCD). Kegiatan ini dilaksanakan serentak pada Kamis, 20 November 2025, dan menjadi ajang bagi anak-anak untuk merasakan suasana belajar yang lebih bebas, menyenangkan, serta dekat dengan alam.

Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Nursyamsiarni Djufril Larose, menegaskan bahwa pelaksanaan OCD bukan hanya kegiatan rutin tahunan atau formalitas semata. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan bentuk pemenuhan hak anak untuk mendapatkan ruang berekspresi dan kesempatan mengembangkan diri secara optimal.

“Outdoor Classroom Day adalah komitmen nyata kita untuk memenuhi hak-hak anak, merayakan masa kecil mereka dengan cara yang sehat dan positif. Anak-anak perlu ruang untuk bergerak, bereksplorasi, dan bermain, bukan hanya duduk di balik meja selama berjam-jam,” ujarnya.

Nursyamsiarni menjelaskan bahwa belajar di luar ruangan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan psikologis dan emosional siswa. Interaksi langsung dengan lingkungan sekitar dapat menumbuhkan rasa percaya diri, kreativitas, serta memperkuat ikatan sosial antarpelajar.

“Anak-anak adalah amanah yang dititipkan kepada kita. Mencintai mereka bukan hanya dengan memberi perlindungan, tetapi juga menyediakan lahan yang subur untuk tumbuh kembang mereka. Di sanalah mereka belajar bermimpi dan berani menggapainya,” tambahnya.

Kegiatan OCD tahun ini mengusung tema “May Day, My Rights”, dengan pelaksanaan dari pukul 07.30 hingga 10.30 WITA di masing-masing sekolah. Setiap satuan pendidikan diberikan kebebasan untuk menyusun aktivitas kreatif sesuai kondisi dan lingkungan mereka. Mulai dari permainan outdoor, praktik sains sederhana, kegiatan seni, hingga aksi bersih lingkungan.

Salah satu sekolah yang menunjukkan antusiasme tinggi adalah SMP Negeri 22 Balikpapan. Kepala sekolah Sunarmi mengungkapkan bahwa pihaknya sengaja menghadirkan beragam permainan tradisional sebagai daya tarik utama. Beberapa permainan bahkan dibuat permanen di halaman sekolah agar dapat digunakan setiap saat.

“Ini adalah ikhtiar kami untuk melestarikan warisan budaya sekaligus mengalihkan perhatian anak-anak dari ketergantungan pada gawai. Kami ingin mereka merasakan kegembiraan bermain bersama di alam terbuka, berinteraksi langsung, dan belajar menghargai kebersamaan,” jelasnya.

Melalui pelaksanaan OCD, Pemerintah Kota Balikpapan berharap seluruh sekolah dapat menghadirkan pengalaman belajar yang lebih berkesan dan membahagiakan. Kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan kreativitas, tetapi juga memperkuat nilai-nilai karakter, kolaborasi, dan kemandirian pada diri setiap anak.

Dengan semakin banyak sekolah yang terlibat, Balikpapan meneguhkan langkahnya menuju kota yang benar-benar ramah anak, tempat di mana setiap anak diberi ruang untuk tumbuh, bermimpi, dan merasa bahagia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X