• Senin, 22 Desember 2025

Potensi Drainase Meluap Saat Hujan Deras, BPBD Balikpapan Pasang Rambu Jalur Evakuasi

Photo Author
- Rabu, 26 November 2025 | 13:20 WIB

 

BALIKPAPAN — Intensitas hujan tinggi yang mengguyur Balikpapan pada Senin (24/11/2025) kembali menegaskan persoalan klasik drainase di sejumlah titik kota. Di Kelurahan Klandasan Ulu, limpahan air dari saluran utama memicu kekhawatiran warga RT 32 dan RT 33, terutama setelah genangan tercatat lebih cepat naik daripada biasanya.

Laporan pertama datang dari Ketua RT 33 yang menyampaikan bahwa aliran air besar berasal dari drainase di depan SMPN 12, wilayah Kelurahan Telagasari. Ketika hujan memuncak, air dari saluran yang tersumbat itu meluap ke badan jalan dan mengalir deras menuruni permukiman warga di Klandasan Ulu. Kejadian ini langsung membuat warga resah karena debit air tidak hanya tinggi, tetapi juga bergerak cepat.

Merespons laporan tersebut, pihak BPBD Balikpapan memasang rambu jalur evakuasi apabila terjadi banjir dan bahaya lainnya di dekat drainase. Ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bahaya pada masyarakat yang melintas dan tahu arah untuk menyelamatkan diri jika terjadi bencana. "Kami imbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi bahaya yang terjadi di sekitar kita. Rambu-rambu ini sebagai pengingat potensi bahaya yang bisa terjadi jika air meluap saat hujan serta masyarakat tahu jalur evakuasi jika terjadi banjir," kata Kepala BPBD Balikpapan Usman Ali.

Kelurahan Klandasan Ulu bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) turun melakukan pengecekan lapangan. Dari hasil pantauan, ditemukan bahwa sedimentasi di drainase depan SMPN 12 cukup parah. Endapan lumpur dan sampah menutup sebagian besar saluran, menyebabkan air tidak mampu tertampung dan langsung melimpas ke arah wilayah yang lebih rendah. “Dari pantauan di lokasi, kondisinya memang cukup berat. Sedimentasi sudah menumpuk, sehingga ketika hujan deras air tidak punya ruang untuk mengalir,” jelas salah satu petugas kelurahan.

Tak hanya menyebabkan genangan, derasnya aliran air juga menimbulkan potensi lain yang tak kalah mengkhawatirkan: risiko longsor. Permukiman RT 32 dan RT 33 berada pada elevasi lebih rendah dibandingkan jalan utama tempat air melimpas, membuat wilayah tersebut lebih rentan terhadap erosi dan kerusakan tanah.

Melihat kondisi tersebut, Kelurahan Klandasan Ulu segera meminta Dinas PU melakukan penanganan cepat berupa pengerukan sedimen, pembersihan saluran, serta normalisasi aliran air agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.

“Kami tidak ingin menunggu dampak yang lebih besar. Begitu laporan masuk, kami langsung teruskan kepada Dinas PU agar segera ditangani,” ujar Lurah Klandasan Ulu.

Di luar penanganan teknis, kelurahan juga menekankan pentingnya kerja sama warga dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sampah rumah tangga yang terbawa hujan kerap menjadi penyebab tambahan penyumbatan di saluran air. “Lingkungan yang baik lahir dari kepedulian dan tindakan nyata, bukan sekadar ucapan,” pesan petugas kelurahan.

Ke depan, Kelurahan Klandasan Ulu memastikan akan terus meningkatkan monitoring terutama pada musim hujan. Koordinasi lintas instansi pun akan diperkuat untuk meminimalkan risiko banjir maupun longsor yang berpotensi mengganggu aktivitas dan keselamatan warga. (sl/adv)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X