PROKAL.co, BALIKPAPAN- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan terus menggencarkan program edukasi kebencanaan yang menyasar anak usia dini. Upaya ini dilakukan melalui kunjungan lapangan dan pelatihan dasar keselamatan yang dirancang agar mudah dipahami oleh anak-anak. Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi membangun budaya sadar bencana di masyarakat sejak dini.
Salah satu kegiatan terbaru berlangsung pada Kamis (27/11/2025), ketika rombongan TK Islam Al-Muharram melakukan kunjungan pembelajaran ke Pos BPBD Balikpapan Tengah. Puluhan siswa hadir dengan didampingi para guru dan orang tua. Sejak awal kegiatan, antusiasme anak-anak tampak jelas ketika mereka diajak mengenal berbagai peralatan pemadam kebakaran, memahami bahaya api, hingga mencoba simulasi memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).
Kepala BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali, menegaskan bahwa edukasi kebencanaan tidak boleh hanya fokus pada orang dewasa. Anak-anak, menurutnya, merupakan kelompok rentan yang juga perlu mengetahui langkah-langkah dasar keselamatan.
“Sekolah adalah pintu pertama untuk mengenalkan budaya sadar bencana. Mereka mungkin belum mampu mengambil tindakan besar, tetapi mereka bisa belajar mengenali bahaya dan memahami apa yang harus dilakukan saat situasi darurat terjadi,” ujarnya.
Usman menjelaskan, BPBD Balikpapan secara rutin membuka kesempatan bagi sekolah dari berbagai jenjang. Mulai dari PAUD, TK, SD hingga SMP untuk mengikuti kegiatan edukasi. Materi yang diberikan disesuaikan dengan usia para peserta. Untuk siswa TK, penjelasan disampaikan melalui metode yang menyenangkan, seperti permainan, demonstrasi alat, hingga simulasi sederhana agar mereka lebih mudah memahami pesan keselamatan.
Ia menekankan pentingnya pengenalan bahaya api di lingkungan rumah. Banyak kasus kebakaran, katanya, dipicu oleh kelalaian yang sebenarnya bisa dicegah jika anak-anak mengetahui risiko dari bermain dengan benda yang mudah terbakar. “Dengan edukasi seperti ini, mereka bisa memahami apa saja yang berbahaya dan tindakan apa yang tidak boleh dilakukan,” tegasnya.
Selama kegiatan, petugas BPBD turut menampilkan berbagai perlengkapan seperti pakaian pelindung pemadam, APAR, serta alat penyelamatan lainnya. Para siswa terlihat bersemangat ketika diperbolehkan melihat dan mencoba beberapa peralatan tersebut secara langsung.
Menutup kegiatan, Usman kembali mengajak sekolah-sekolah di Balikpapan untuk berpartisipasi dalam program serupa. Menurutnya, semakin banyak masyarakat memahami cara menghadapi bencana, semakin kuat pula kesiapsiagaan kota.
“Edukasi sejak dini merupakan investasi jangka panjang. Harapannya, anak-anak yang belajar hari ini tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan sigap dalam menghadapi risiko bencana,” pungkasnya.