BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengambil langkah proaktif dalam memperkuat fondasi karakter sosial pelajar. Melalui kegiatan “Jalan Pagi Bersama”, Disdikbud meluncurkan kampanye anti-perundungan (anti-bullying) masif yang dijadwalkan serentak pada 29 November mendatang.
Program ini dirancang bukan sekadar sebagai aktivitas fisik, tetapi sebagai platform strategis untuk menanamkan empati, saling menghargai, dan membangun hubungan pertemanan yang sehat di lingkungan sekolah.
Tema ‘Teman adalah Sahabat’: Mengubah Relasi Menjadi Proteksi
Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Irfan Taufik, mengungkapkan bahwa kampanye ini fokus pada tema kunci: “Teman adalah Sahabat”. Menurutnya, ada perbedaan mendasar antara sekadar teman sekelas dan sahabat sejati yang saling menjaga.
“Tujuan utama kami adalah membangun kesadaran bahwa kualitas pendidikan tidak hanya diukur dari prestasi akademik. Karakter dan sikap sosial yang baik adalah pondasi,” tegas Irfan Taufik saat ditemui wartawan.
Irfan menjelaskan, kunci untuk meminimalkan, bahkan menghilangkan, perilaku bullying adalah dengan memperkuat jalinan persahabatan antar siswa. “Kami ingin anak-anak memahami bahwa persahabatan sejati dibangun atas dasar saling menjaga dan melindungi. Jika ikatan persahabatan kuat, tindakan perundungan akan sulit terjadi,” ujarnya.
Inovasi Pembelajaran di Luar Kelas sebagai Strategi Interaksi Positif
Kampanye Jalan Pagi Bersama ini sejalan dengan arahan Disdikbud untuk mengintensifkan kegiatan belajar di luar kelas (outdoor learning). Irfan Taufik menilai, pendekatan ini terbukti efektif dalam memicu interaksi positif, memungkinkan siswa belajar sambil bermain, dan memanfaatkan fasilitas sekolah secara maksimal.
“Kami sangat mendorong lebih banyak aktivitas di luar ruang kelas. Dengan belajar dan bermain bersama, relasi mereka akan semakin erat. Ini adalah upaya komprehensif kami dalam memperkokoh hubungan sosial siswa,” kata Irfan.
Disdikbud Balikpapan mencatat, tingkat kasus bullying di Kota Minyak ini tergolong rendah. Kadisdikbud bersyukur bahwa setelah insiden yang sempat mencuat di salah satu SMP negeri beberapa waktu lalu, tidak ada lagi laporan baru yang tercatat. “Alhamdulillah, sejak kasus terakhir di SMP 13, situasi sangat kondusif. Kami berharap kondisi ini terus dipertahankan,” jelasnya.
Selain fokus pada pengembangan karakter melalui kegiatan sosial, Disdikbud juga terus melakukan evaluasi intensif terhadap fasilitas pendidikan, mulai dari peninjauan ruang belajar hingga potensi pembangunan sekolah baru untuk mengantisipasi pertumbuhan populasi siswa di Balikpapan.
Irfan Taufik menutup, berharap Jalan Pagi Bersama tidak berakhir sebagai acara seremonial semata. “Kami ingin ini menjadi kebiasaan yang memperkuat ikatan sosial di sekolah. Sekolah harus menjadi ruang yang aman, nyaman, dan penuh kepedulian. Karena sejatinya, pendidikan adalah tentang membentuk manusia yang baik dan utuh,” pungkasnya.