PROKAL.co, Balikpapan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan terus memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana dan situasi kedaruratan dengan meningkatkan kapasitas operator layanan panggilan darurat 112. Upaya ini menjadi bagian dari strategi pemerintah kota untuk memastikan seluruh laporan masyarakat ditangani secara cepat, akurat, dan terkoordinasi.
Layanan 112 selama ini berfungsi sebagai pintu pertama bagi warga saat menghadapi kejadian mendesak, seperti kebakaran, banjir, tanah longsor, kecelakaan, hingga kondisi medis kritis. Karena itu, kemampuan operator dalam mengelola laporan disebut menjadi faktor kunci untuk mempercepat pergerakan tim lapangan.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Balikpapan, Arsulul Chairi, mengatakan peningkatan kapasitas operator merupakan kebutuhan mendesak seiring meningkatnya volume pengaduan. “Kami memperkuat kemampuan teknis dan psikologis operator 112 agar mereka mampu menerima, memilah, dan meneruskan laporan secara cepat dan tepat. Operator adalah garda terdepan yang harus siap menghadapi semua panggilan darurat,” ujarnya, Senin (24/11/2025).
Arsulul menjelaskan pelatihan yang diberikan mencakup manajemen komunikasi krisis, teknik menghadapi warga yang panik, pemahaman SOP penanganan, serta kemampuan mengidentifikasi prioritas risiko. Menurutnya, banyak warga menelepon dalam kondisi tidak stabil, menangis, berteriak, atau kesulitan menyebut lokasi—sehingga operator harus mampu menggali informasi penting dalam waktu singkat. “Tidak semua laporan datang dalam situasi normal. Karena itu operator harus tetap fokus meski mendapat tekanan psikologis. Semakin cepat data valid diterima, semakin cepat tim lapangan dapat bergerak menyelamatkan warga,” katanya.
Selain penguatan SDM, BPBD juga melakukan pembaruan sistem pendukung layanan 112. Pembaruan meliputi integrasi data, peningkatan konektivitas, perbaikan perangkat komunikasi, serta penyempurnaan sistem pelacakan lokasi. Sistem yang lebih akurat memungkinkan tim lapangan langsung menuju titik kejadian tanpa membuang waktu.
Arsulul mengingatkan masyarakat agar menggunakan layanan 112 secara bijak. Ia menegaskan bahwa panggilan iseng atau laporan yang tidak darurat dapat menghambat penanganan kasus prioritas. “Kami mengajak warga menggunakan 112 hanya untuk keadaan darurat. Semakin disiplin masyarakat, semakin efektif penanganan di lapangan,” tuturnya.
Ia berharap peningkatan kapasitas operator dapat meningkatkan profesionalitas layanan darurat di Balikpapan. “Kami memastikan operator 112 bekerja optimal karena keselamatan warga adalah prioritas utama,” pungkasnya.