• Senin, 22 Desember 2025

BPBD Perkuat Pendampingan Psikososial Korban Bencana di Balikpapan

Photo Author
- Jumat, 28 November 2025 | 17:45 WIB

 

PROKAL.co, BALIKPAPAN- Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat sistem perlindungan masyarakat pada fase pascabencana, terutama bagi kelompok rentan, melalui kolaborasi intens antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB). Fokus utama kerja sama ini adalah penanganan trauma dan pendampingan psikososial bagi anak-anak, perempuan, serta lansia yang terdampak bencana.

Seketaris BPBD Balikpapan, Fahrianoor, menekankan bahwa penanganan bencana tidak berhenti pada evakuasi atau perbaikan fisik sarana prasarana. “Banyak korban menghadapi trauma, terutama anak-anak dan kelompok rentan lainnya. Ini harus ditangani serius,” ujarnya. Menurut Fahri, selama ini masyarakat lebih sering menyaksikan proses fisik pascabencana, sementara dampak psikologis korban kerap terabaikan.

Tim gabungan BPBD dan DP3AKB melakukan asesmen kondisi emosional korban di lokasi terdampak, memberikan konseling, serta mengembangkan program pemulihan berbasis komunitas. Gejala yang sering muncul antara lain kecemasan, ketakutan, kesedihan mendalam, hingga gangguan tidur. Dengan pendekatan ini, korban tidak hanya mendapatkan bantuan fisik, tetapi juga dukungan emosional untuk mengurangi trauma pascabencana.

Fahri menegaskan, koordinasi lintas instansi menjadi kunci keberhasilan pemulihan korban. BPBD memegang peran teknis lapangan dan logistik, sementara DP3AKB memperkuat sisi emosional, psikologis, dan perlindungan sosial. Kolaborasi ini memastikan layanan lebih cepat dan tepat sasaran, terutama bagi kelompok rentan. Selain itu, partisipasi masyarakat di lingkungan sekitar sangat membantu pemulihan awal, misalnya melalui pengawasan dan dukungan terhadap anak-anak yang baru mengalami trauma.

Pendampingan dilakukan dengan melibatkan tenaga psikolog, pekerja sosial, dan relawan terlatih. Ke depan, BPBD dan DP3AKB berencana menyusun modul pendampingan psikososial khusus sesuai karakteristik bencana yang kerap terjadi di Balikpapan, seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem. “Harapan kami, sistem pemulihan psikososial ini semakin kuat. Tidak hanya membangun kembali rumah dan fasilitas, tetapi juga membangun kembali keberanian dan ketenangan warga,” tutup Fahri. Dengan langkah ini, Balikpapan menunjukkan komitmennya tidak hanya dalam penanganan fisik bencana, tetapi juga memastikan pemulihan mental dan sosial warga pascabencana berjalan menyeluruh. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X